"Novel favoritku adalah Petualangan di Negeri Shenqi. Kamu tahu novel itu?" ucap wanita aneh itu.
"Tentu saja aku tahu." kataku merasa semakin bingung, "Itu adalah novel yang sedang aku tulis." Seketika aku sadar, "Tunggu ... kamu itu peri pohon?" tanyaku.
Wanita itu terkejut, "Apa? Kamu yang menulis novel itu?" Ia menatapku, "Kamu yang menciptakan aku di dalam Negeri Shenqi ini?" Ia masih menatapku.
"Iya, kenapa? Ada yang salah?" tanyaku, aku keluar dari tempat persembunyianku, kalau memang benar wanita itu peri pohon, aku tidak takut, karena wanita peri yang baik.
"Tidak ... tidak ada." Ia masih menatapku, "Hanya saja, aku kagum sekali. Novel itu sangat bagus dan seru. Aku suka sekali dengan tokoh utamanya, Ardi." lanjutnya.
"Raka? Siapa dia?" tanyaku bingung, karena kalau memang ini adalah Negeri Shenqi, aku tidak pernah menulis nama itu di dalam novelku.
"Raka seorang pria tampan yang masuk ke Negeri Shenqi. Ia adalah pahlawan di novel itu." Kata wanita peri itu, terlihat dari aura matanya yang mengagumi sosok Raka di dalam cerita novel itu.
"Oh, begitu ... Tapi, aku tidak ingat ada tokoh bernama Raka di dalam novel yang aku tulis. Aku baru saja memulai novel itu. Aku masih buntu dengan ide ceritanya." kataku menggerutu.
Wanita peri itu terlihat bingung menatapku, "Aku tidak percaya padamu, bagaimana mungkin itu terjadi, kamu sudah menulis banyak hal tentang Raka dan Negeri Shenqi. Kamu bahkan sudah membuat raja Sletch berhasil menghancurkan negeri ini." teriak wanita itu kepadaku.
"Raja Sletch?" kataku sambil menatapnya dengan kebingungan, "Siapa dia?" lanjutku sambil menepuk dahiku, aku semakin bingung dengan situasiku saat ini.
"Dia adalah raja Negeri Shenqi. Dia orang yang sangat kejam dan tamak. Dia ingin menguasai semua makhluk negeri Shenqi juga sumber daya di negeri ini. Ia juga menculik Raka dari dunianya dan merampas ingatannya." Wanita peri itu menceritakan semuanya dengan detail.