Dalam filsafat Hindu, dikenal dengan yang namanya Cakra Ajna, salah satu cakra utama yang terletak di dahi manusia, di antara kedua alis. Cakra adalah pusat-pusat energi dalam tubuh manusia yang bertugas mengalirkan energi ke organ-organ di sekitarnya. Cakra Ajna sendiri dianggap sebagai cakra pusat intuisi.
Cakra Ajna ini berpusat di kelenjar pineal, sebuah kelenjar kecil seukuran kacang yang sangat berperan penting dalam mengatur ritme tidur dan visualisasi (mimpi) manusia. Penelitian menemukan, ternyata sel-sel yang terdapat dalam Kelenjar Pineal ini juga sangat sensitif terhadap cahaya (getaran / vibrasi).
Semua yang ada di alam semesta,baik yang memiliki massa maupun tidak, pada dasarnya adalah energi. Partikel pembentuk materi pun, pada awalnya adalah energi yang memadat. Di mana ada energi, di situlah ada vibrasi (getaran), dan frekuensi. Energi adalah cahaya, dan inilah yang ditangkap oleh kelenjar pineal dan diterjemahkan oleh otak dalam bentuk intuisi.
Makin dalam laku spiritual manusia, makin tinggi level Kesadarannya. Makin tinggi Kesadarannya, maka makin meningkat pula kemampuan intuitif manusia. Makin tenang manusia, maka intuisi semakin banyak berdatangan dan ini memancing bangkitnya kemampuan- kemampuan psikis supernatural lainnya. Inilah awal mula kenapa manusia menjadi sakti (supernatural).
ORANG-ORANG SUKSES TERNYATA MENGGUNAKAN INTUISI MEREKA?
Dulu intuisi banyak didiskreditkan dan dianggap tidak nyata. Karena pemikiran intuitif memang tidak logis. Dia muncul tiba-tiba begitu saja tanpa penalaran, dan biasanya selalu benar.
Ketika masyarakat awam menganggap intuisi itu tidak nyata dan tidak logis, faktanya justru para orang-orang hebat di dunia malah menggunakan intuisi mereka untuk mencapai kesuksesan yang langgeng.
Peneliti layanan kesehatan menemukan bahwa dokter gigi yang berpengalaman sering kali mengandalkan intuisi untuk membuat keputusan yang rumit dan terikat waktu. Keputusan berdasarkan intuisi dibuat dengan cepat dan sering kali lebih baik daripada keputusan yang mengandalkan bukti yang jelas dan pemikiran rasional.
Menurut artikel dari halaman PositivePsychology.com yang berjudul "What is intuition and why it is important?" , dijelaskan bahwa banyak pebisnis paling berpengaruh di dunia mendaku membuat keputusan berdasarkan intuisi, bukan pemikiran logis dan disengaja. Dari sampel 36 CEO, 85% mengonfirmasi bahwa intuisi merupakan inti dari proses pengambilan keputusan mereka.
Sebuah kompetisi pialang saham yang diadakan tahunan0 oleh The Wall Street Journal juga menghasilkan laporan yang mengejutkan. Para wartawan, yang memilih saham mereka berdasarkan intuisi mereka saja, justru memenangkan kompetisi dibandingkan dengan para pialang saham yang lebih mengandalkan kemampuan analisa mereka. Saking mengejutkannya, kompetisi ini pun dihentikan karena hasilnya dapat mencoreng nama baik pialang saham saat itu.
Albert Einstein, salah satu ilmuwan terhebat sepanjang masa, menyebut intuisi sebagai anugerah suci. Steve Jobs, mendiang penemu ikonik dan orang di balik Apple, menilai intuisi itu sebagai bentuk kecerdasan yang lebih tinggi daripada kecerdasan intelektual biasa. Oprah Winfrey juga percaya bahwa mendengarkan intuisi ternyata sangat penting untuk kesuksesan yang langgeng.