SENI RUPA INDONESIA AKAR INDONESIA
Oleh: Krishna Mustajab
Terimakasih teman-teman seniman. Di depan kita ada orang berbaju hitam, pakaian Madura, memegang jabatan sebagai ketua LIA Surabaya.
Mudah-mudahan malam ini bisa lebih tegar dan saya percaya berdua pun pertemuan itu akan selalu menghasilkan pengetahuan setidaknya kita akan tahu masing-masing diri kita, kemampuan kita yang tidak lain merupakan suatu evaluasi dari kemampuan kita bersama Mudah-mudahan tanggapan lain bisa secara positip diberikan oleh teman-teman seniman sekalian.
Kami persilahkan Pak Krishna Mustajab
Krishna Mustajab
Kiranya telah kita maklumi bersama, bahwa dalam menciptakan karya seni kemampuan pribadilah yang memegang peranan yang menentukan. Baik lewat sang seniman yang berbakat hebat, maupun yang sedang-sedang saja, atau bagaimana mereka mengolah kembali apa yang telah dilihat atau dirasakan, atau bagaimana mereka mengejawantahkan gambaran khayalinya mengikuti ketentuan- ketentuan yang telah disepakati dengan pihak yang lain atau yang berdiri sendiri sebagai ekspresi idenya sendiri secara utuh telah berkembang sejak jaman masih disebut jaman batu jaman kuna hingga jaman sekarang, baik yang karya-karyanya terasa menggenggam penuh kekuatan magis, maupun yang terasa lebih besar memancarkan kekuatan akal pikirannya.
Lebih terasa sempit atau kecilnya dunia tempat kita tinggal antara lain karena telah begitu pesat berkembangnya sarana transportasi, dan lebih terbukanya hubungan negara kita dengan negara-negara lain telah cukup lama membukakan cakrawala baru di banyak hal, baik yang telah banyak merugikan bangsa kita maupun yang menguntungkan perkembangannya sebagai bangsa yang ingin maju.
Lalu apa pula yang telah terjadi dalam perkembangan dunia seni rupa kita? Kita sendiri telah memaklumi bahwa terciptanya seni rupa kita sebelum datangnya agama Islam dan pengaruh seni rupa Eropa sebagian utama semula berpijak sebagai sarana upacara pemujaan roh pada masyarakat yang masih animistis dan yang terus berkembang pada masyarakat yang telah memeluk agama Hindu atau Budha
Keterbatasan karena sulitnya mengadakan hubungan keluar yang disebabkan masih belum adanya sarana pengangkutan yang semaju sekarang telah menyebabkan karya-karya seni rupa masa itu mengalami kondisi statis yang cukup panjang, dan dalam perkembangan selanjutnya maka dengan adanya perubahan-perubahan pada kepercayaan yang mereka anut pun akhirnya ikut mengembangkan gaya atau tema-tema karya seni rupanya.