“DEMONSTRASI”
****************************************
Di dalam ruangan ber AC itu, bapak rektor masih terasa gerah. Akhir-akhir ini memimpin sebuah universitas ternama menjadi begitu berat. Satu minggu lalu ia tak bisa tidur tenang, harap-harap cemas menunggu teguran dari Dikti. Sekarang, di saat Dikti memuji tindakannya memperketat pengawasan ujian, malah terjadi demonstrasi besar-besaran. Sungguh bulan yang tak menyenangkan untuk tidur.
“Mbak Ana, cepat kemari”
“Iya pak”, staff rektor itu pun tergopoh-gopoh memasuki ruangan pak rektor.
“Apa yang terjadi di luar?”
“Demonstrasi pak. Mereka menuntut bapak untuk mundur”
“Loh, apa salah saya sampai-sampai mereka menuntut saya mundur”
“Dari yang saya dengar, karena kebijakan bapak memperketat pengawasan ujian kemarin”
“Aneh. Kenapa bisa begitu? Apa ini ada sangkut pautnya dengan teman-teman joki yang kemarin tertangkap?”
“Bisa jadi pak. Mungkin teman-teman joki ujian itu yang menghasut para mahasiswa”