Ternyata masih menyangkut para antek-antek joki ujian sialan itu. Praktek perjokian ini harus segera diberantas sampai ke akar-akarnya, begitu pikirnya.
“Mbak ana, tolong perintahkan para satpam mencari tahu siapa dalang dibalik demonstrasi itu. Akan saya keluarkan ia dari kampusku. Tak kubiarkan kampus ini tercoreng gara-gara praktek perjokian”
“Baik pak, lalu, yang diluar mau bagaimana pak? Bapak mau keluar menemui mereka?”
“Telpon polisi sajalah.”
“baik pak”
****************************************
Ini adalah masa-masa genting bagi perjuangan mahasiswa, bagaimana tidak, dalam satu bulan MPR harus mengadakan pemilihan Ketua sampai dua kali. Penyebabnya sama, Drop Out.
“Ini tidak bisa dibiarkan, perjuangan kita diinjak-injak seenaknya saja. Para koruptor itu telah menguasai Dunia Pendidikan. Sudah menjadi kewajiban kita membersihkannya. Turunkan rektor.”
“Tidak, kita tidak bisa berhenti hanya sampai disitu. Kita harus membersihkan sampai ke akar-akarnya. Saya yakin pak menteri ada di belakang rektor. Turunkan Menteri. Kita hubungi rekan-rekan dari universitas di nusantara. Kita ulang kejayaan mahasiswa 1998. HIDUP MAHASISWA!”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H