Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Gula Kelapa Lebih Menyehatkan dari Gula Tebu?

8 Juli 2024   18:15 Diperbarui: 9 Juli 2024   12:04 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gula kelapa (Cocos nucifera). Tumbuh di daerah tropis pesisir di Samudera Hindia dan Pasifik. Gula ini dihasilkan dari bunganya dan sering disebut dengan gula bunga kelapa.

Kurma mempunyai dua varietas (Phoenix sylvestris dan Phoenix dactylifera). Mereka masing-masing dapat ditemukan di Asia dan Timur Tengah. Pohon kurma sebagian besar ditanam untuk diambil buahnya: kurma.

Telapak tangan Palmyra (genus Borassus). Tumbuh di benua Afrika dan di Asia dan New Guinea. Digunakan untuk membuat topi, penetasan, bahan tulis, dan beberapa produk makanan. Jelas, kayunya digunakan. Gula aren dihasilkan dari getah (disebut 'toddy') bunga pohon.

Nipah (Nypa fruticans). Ia dijumpai di kawasan tropika dan pesisir di Samudera Pasifik dan Hindia. Kekhasan terletak pada bioma favoritnya: hutan bakau. Ini adalah satu-satunya pohon palem yang sebagian tumbuh di bawah air. Kerannya kaya akan gula, dan digunakan untuk memproduksi gula palem.

Aren (Arenga pinnata) merupakan tanaman asli daerah tropis dan pesisir di Asia. Sebagian besar ditanam di Indonesia dan Cina. Getah yang digunakan untuk menghasilkan gula aren disebut 'gur' dan 'gula aren' di India dan Indonesia

KESIMPULAN

Dorongan global menuju kesehatan individu dan lingkungan yang lebih baik memerlukan pengetahuan yang lebih baik tentang apa yang kita produksi dan konsumsi. Pemanis merupakan bahan pangan yang penting untuk memformulasi produk pangan yang dapat dimakan, serta untuk kesehatan dan keberlanjutan. 

Tinjauan ini merangkum komponen mikro dan makro yang diisolasi dari gula kelapa, nira, dan sirup, komponen kimia gula alami tersebut, serta karakteristik fisiko-kimia, mikrobiologi, dan antioksidannya. Pemahaman yang lebih baik mengenai komponen-komponen ini mengungkap khasiat kelapa sebagai gula nabati yang menyehatkan, meskipun ada biaya yang harus ditanggung konsumen dalam mengonsumsi makanan berbahan kelapa. 

Oleh karena itu, penting bagi industri makanan untuk menanggapi permintaan konsumen yang sadar kesehatan dengan memasukkan gula kelapa, nira, dan sirup ke dalam produk makanan. 

Beberapa kekurangan dalam tinjauan ini, yang dapat diatasi di masa depan, adalah perlunya mempertimbangkan preferensi konsumsi gula kelapa dalam produk makanan, isu keberlanjutan melalui penelitian yang lebih mendalam, dan mempelajari peran pohon kelapa dan penyerap karbon, termasuk kehidupan. penilaian siklus (LCA). Moga bermanfaat****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun