Di sisi lain, nilai tekanan darah, kadar homosistein, dan fungsi gastrointestinal tampaknya terganggu oleh asupan RW jangka pendek. Studi yang dipilih dalam tinjauan ini mengkonfirmasi bahwa tingkat asupan RW dapat mempengaruhi perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular dan metabolik.Â
Efek buruk yang diamati pada konsumsi ET membatasi dosis RW yang dapat dikonsumsi, dan penelitian tambahan mungkin mengklarifikasi apakah dosis RW yang berbeda menjaga fungsi metabolisme dan kardiovaskular subjek yang berisiko, seperti pasien diabetes.Â
Tinjauan ini juga menunjukkan bahwa asupan DRW mungkin merupakan strategi yang menjanjikan untuk mencegah disfungsi kardiovaskular dan metabolik. Penghapusan ET dapat menghilangkan dampak buruk dari konsumsi RW, karena potensi risiko kecanduan dan penyakit kronis, dan mempertahankan kandungan flavonoid, menjaga tindakan protektif dan menyehatkan.
Moga Bermanfaat***
Refference
Buljeta, I., Pichler, A., imunovi, J., & Kopjar, M. (2023). Beneficial effects of red wine polyphenols on human health: comprehensive review. Current issues in molecular biology, 45(2), 782-798.
Weaver, S. R., Rendeiro, C., McGettrick, H. M., Philp, A., & Lucas, S. J. (2021). Fine wine or sour grapes? A systematic review and meta-analysis of the impact of red wine polyphenols on vascular health. European Journal of Nutrition, 60, 1-28.
Ferrer-Gallego, R., & Silva, P. (2022). The wine industry by-products: Applications for food industry and health benefits. Antioxidants, 11(10), 2025.
Ferraz da Costa, D. C., Pereira Rangel, L., Quarti, J., Santos, R. A., Silva, J. L., & Fialho, E. (2020). Bioactive compounds and metabolites from grapes and red wine in breast cancer chemoprevention and therapy. Molecules, 25(15), 3531.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI