Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bertanam Melon, Sebuah Harapan Menggugah Sukma

13 April 2024   06:11 Diperbarui: 13 April 2024   17:27 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melon Golden Emerald (Sumber: Rijk Zwaan)

Selain itu, bentuk, ukuran, warna kulit dan daging buahnya berbeda, serta rasa dagingnya. Buah melon sangat dianggap sebagai makanan penutup karena rasa aromatiknya yang unik.

Meluasnya pertumbuhan melon berkaitan dengan atribut sensori yang diinginkan. Sebenarnya daging buah melon juga digunakan untuk mengolah produk olahan seperti agar-agar serta jus dan minuman yang menyegarkan.

Selain kualitas rasanya yang sangat baik, daging buahnya memiliki komposisi nutrisi yang kaya dan merupakan sumber zat bioaktif yang penting bagi manusia (Petkova & Antova, 2015).

Demikian pula melon memiliki nilai gizi yang tinggi karena daging buahnya menyediakan vitamin dan sejumlah nutrisi seperti protein dan asam folat dalam makanan sehari-hari (Ismail et al., 2010).

Oleh karena itu, penerimaan melon tidak hanya terkait dengan daging buahnya yang berair, dianggap segar dan lezat dengan aroma yang menyenangkan, namun juga potensi manfaatnya bagi kesehatan manusia.

Secara tradisional, melon telah digunakan untuk alasan pengobatan sehingga dapat meredakan sembelit karena kandungan serat makanan, kekayaan air, dan kandungan nutrisinya (Kolayli et al., 2010). Mereka juga digunakan untuk mengatasi maag, malnutrisi, dan masalah bronkial.

Oleh karena itu, tampaknya kuantifikasi fitokimia pada bagian buah melon yang dapat dimakan adalah hal yang paling penting untuk membuktikan potensi manfaat kesehatannya dalam nutrisi manusia.

Di sisi lain, sayangnya beberapa jus, setelah diolah, memiliki tampilan keruh yang seringkali tidak diinginkan oleh konsumen seperti halnya jus melon.

Untuk meminimalkan kekeruhan sari buah C. melo dengan tetap menjaga sifat organoleptik dan sensoriknya, maka perlu dilakukan tahap klarifikasi pada industri pengolahan sari buah.

Selain itu, sedikit sekali makalah ilmiah yang terdapat dalam literatur tentang senyawa fenolik dan profil volatil melon; Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian terhadap senyawa bioaktif daging buah dan mengetahui nilai gizinya.

Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, melon terkadang juga dikeringkan. Varietas lain dimasak, atau ditanam untuk diambil bijinya, yang diolah untuk menghasilkan minyak melon. Varietas lainnya ditanam hanya karena aromanya yang menyenangkan. Minuman keras Jepang Midori dibumbui dengan melon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun