Kemudian Rian bertemu seorang Vaisnava yang selalu berjapa mengucap Nama Suci Sri Krsna dan Sri Rama, dan Rian bertanya pada beliau "Apa tujuan-mu berjapa?", "Aku begitu memuliakan kisah Sri Krsna dan Sri Rama yang menyelamatkan umat manusia di zaman lampau yang sangat jauh dari zaman sekarang, mempelajari karakter Sri Krsna dan Sri Rama sering membuatku menitikkan air mata, karena segala perjuangan dan kebijaksanaannya teruntuk umat manusia." Dan benar wajahnya nampak bercahaya penuh pancaran kebahagiaan ruhani.
Maka dapat disimpulakan bahwa kebahagiaan ruhani selalu terpancar dari wajah dan badan orang orang yang selalu meluhurkan Tuhan dan Personalitas yang Dimuliakan-Nya, melalui kegiatan transenden yang dilakukan oleh rohaniawan-rohaniawan sesuai kisah pengamatan diatas.
Sangat berbeda dengan orang-orang yang melakukan kegiatan transenden diatas hanya untuk memenuhi syahwat duniawi nya dan pemenuhan materi semata. Tak terpancar wajah kebahagiaan yang bersifat ruhani pada diri mereka melainkan hidup penuh dengan ketidakpuasan dan wajah yang masam, Al-Quran mengisahkan Kisah Berwajah masam dalam Surah Abasa, dan surah ini menjelaskan bahwa orang yang berwajah masam kecenderungan sifat abainya tinggi seperti yang dijelaskan pembahasan ini (link menuju bacaan Deteksi Ketidakbahagiaan).
Pertanyaan dimulai! (Siapkan Timer anda)
Apakah aku sudah mempraktikan kegiatan transendent ini secara konsisten, tekun dan teratur?
Present State: ...
Desire State: ...
Value: ...
Steps: ...
Resources: ...
Apakah yang aku rasakan dan hasil (bahagia atau tidak) dari mempraktikan kegiatan transendent ini secara konsisten, tekun dan teratur?