Siang itu, Maya sibuk mencari mie instan. Bahan makanan sudah habis ternyata. Seisi dapur, sudah dua kali dia jejalahi. Malas rasanya, harus turun ke bawah. Hanya untuk membeli makan.Â
"Pesen daring lagi, apa belanja bulanan?" Pikirnya. Â
"Kenapa, dulu ambil apartemen lantai 15!" sesalnya.Â
Setelah menatap wajahnya di cermin. Ia Sadar, Â matanya punya kantung mata. Kemudian, bergegas masuk kamar mandi.
Dandanan maksimal, make up tebal dan baju casual. Tak lupa masker dan hand sanitizer. Maya siap untuk belanja bulanan.Â
Begitu pintu dibuka, Maya terkejut. Bungkusan berisi bubur ayam, menggantung di gagang pintu.Â
"Pasti si Billie," ucap Maya.
Rasa lapar, memaksanya untuk menikmati bubur ayam pemberian Billie. Meskipun sudah dingin. Siang itu, Maya makan dengan lahapnya.
Saat kembali membuka pintu, Maya kembali mendapatkan kejutan. Kali ini, bukan makanan. Tetapi kehadiran sang lelaki pujaan hati. Roy namanya.
"Apa kabar?" sapa Roy.
"Aku ke sini, mau melamar kamu," lanjutnya.