Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bau Badan, Tata Krama Menyampaikan ala Jerman dan 3 Inspirasi Pesannya

22 November 2022   03:39 Diperbarui: 22 November 2022   05:11 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bau badan (Sumber: Freepik)

1. Disposisi batin dan persaudaraan

Cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain apalagi berkaitan dengan kekurangannya gak mudah bukan? 

Ya, orang perlu memperhatikan rasa persaudaraan. Orang yang mau diberitahu itu harus ditempatkan sebagai saudara saya sendiri, dengan itu disposisi batin akan menjadi otomatis ramah dan dekat.

Sebaliknya tanpa disposisi batin yang berakar pada rasa persaudaraan, apapun itu tujuannya, maka akan disalah paham, bahkan bisa saja sama sekali tidak diterima dengan baik.

Sekecil apapun konsep berpikir yang positif dan disposisi batin yang baik pasti akan selalu membantu kita sebelum menyampaikan sesuatu kekurangan pada orang lain. Coba saja, kalau masih ragu.

2. Kado sebagai instrumen penyampaian pesan

Sebelumnya saya memang tidak terlalu menyadari seberapa penting arti dari sebuah kado (Geschenk). Ternyata kado itu sendiri punya bahasa dan pesan sendiri. 

Uniknya bahwa bahasa dan pesannya jauh lebih dalam dari apa yang tertulis. Orang mungkin hanya menulis "Ini hanya kado kecil di hari ulang tahunmu". Tapi isi dari kado itu sebenarnya sudah punya pesan sendiri.

Tentu saja, pesannya macam-macam ada berupa sebuah harapan, ada juga pesan motivasi dan lain sebagainya. 

Setiap kali saya melihat botol fresh anti transpirant, saya jadi ingat kisah teman saya yang berjuang dengan cerdas untuk mengubah saya.

3. Empati yang dalam dari "sebuah rangkulan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun