Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Apakah Para Petani Mengenal Tanggal Tua?

14 Oktober 2021   11:03 Diperbarui: 15 Oktober 2021   03:00 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani di dataran tinggi Dieng sedang memanen sayur kol. Foto: Kompas.com/Garry Lotulung

Tanggal tua bagi mereka mungkin menjadi lebih singkat, ya bisa seperti akhir pekan, hanya karena hari pasarnya adalah hari Senin. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa hidup mereka sebetulnya tidak cukup umum mengenal tanggal tua.

Petani desa yang kreatif sama sekali tidak mengenal tanggal tua?

Poin ketiga ini memang sangat menantang dan bisa jadi sangat diragukan kebenarannya, namun ini berangkat dari kenyataan yang pernah saya saksikan sendiri. Saya ingat kisah seorang petani desa yang kreatif membuat kebun sayur di desa.

Pengusaha sayur bisa menjual sayur setiap hari dan tahu gak berapa hasil dalam sekali jual? Anak sekolah saja yang menjual sayur sekali pergi dengan menggunakan motor sudah bisa memperoleh uang sebesar 250.000 dalam waktu dua jam.

Pedro (16) menjual sayur pada saat liburan | Dokumen pribadi oleh Ino
Pedro (16) menjual sayur pada saat liburan | Dokumen pribadi oleh Ino

Orang besar misalnya tergantung dari kesanggupan membawa muatan. Pernah dalam sekali jualan sudah mencapai angka berkisar antara 800.000-1.200.000. 

Katakan saja dalam seminggu dua kali jual, maka pemasukan sudah mencapai 1.600.000-2.400.000. Artinya dalam sebulan pemasukannya mencapai angka antara 6.400.000 - 9.600.000. Ya, bisa dikatakan perolehan rata-rata  lima juta saja sudah luar biasa lho untuk hidup di desa. 

Ini bukan rekaan, tetap kenyataan yang pernah ada dan saya menyaksikannya sendiri. Dari perhitungan itu, saya percaya bahwa petani yang kreatif tidak akan pernah mengenal tanggal tua.

Krisis cara pengelolaan keuangan

Kreativitas dan keragaman usaha petani tidak bisa menjadi jaminan otomatis untuk memperoleh keadaan mapan secara ekonomi. Salah satu kendala yang sering diterima begitu saja adalah terkait krisis cara pengelolaan keuangan. 

Bukan soal bahwa mereka menerima begitu saja, terkesan bahwa kadang mereka tidak menyadari bahwa mereka tidak mahir mengatur keuangan dari hasil kerja mereka yang berlimpah-limpah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun