-Cash is king. Oleh karena itu pastikan ketersediaan uang tunai di perusahaan selama masa krisis.
-Memeriksa tekanan finansial di semua bagian perusahaan
-Identifikasi variabel-variabel yang memengaruhi pemasukan, pengeluaran, dan pendapatan.
-Definisikan skenario-skenario yang dihadapi perusahaan
-Buat Model arus kas, P&L, dan neraca keuangan pada setiap skenario
-Siapkan rencana cadangan jika mengalami peristiwa likuiditas yang besar
-Identifikasi faktor-faktor dan variabel-variabel yang mempengaruhi neraca keuangan
-Rancang kebutuhan modal kerja pada berbagai skenario berbeda
-Pastikan likuiditas dan solvabilitas perusahaan aman
10.Tetap jaln hubungan dengan pelanggan
-Tetap bangun komunikasi yang proaktif dan transparan kepada pelanggan
-Pastikan pelanggan tetap merasakan kehadiran kita di saat masa-masa sulit selama krisis.
11.Komunikasi dengan stakeholder
-Jaga hubungan dan komunikasi dengan key partner dan komunikasikan berbagai masalah yang dihadapi.
12.Dukung upaya penanganan pandemi
-Lihat core business, business process, dan sumber daya perusahaan yang memungkinkan dipergunakan untuk membantu masyarakat menghadapi situasi sulit selama pandemi COVID-19.
13.Manajemen SDM
-Pastikan kesehatan dan keselamatan SDM menjadi perhatian selama pandemi
-Lakukan penyesuaian tugas pokok dan fungsi SDM terkait perubahan skenario perusahaan
-Pastikan sistem manajemen tetap mampu mendorong dan mengevaluasi kinerja SDM yang menerapkan WFH
-Periksa dan susun ulang perencanaan penambahan SDM selama masa krisis. Tim yang kecil dan lincah lebih efektif.
From Defense to Offense
Selama pandemi, kebanyakan perusahaan hanya fokus bertahan untuk survive selama pandemi.