Ibu itu mulai diam sejenak. Aku jadi penasaran apa lagi strategi yang digunakan. Perlahan perhatianku juga ikut tertuju pada kemeja yang dipegang oleh ibu itu.Â
"2 ini 80 ribu ya", si ibu mulai menjalankan jurusnya lagi
Si penjaga hanya tersenyum sambil menggeleng. Memberi isyarat penolakan yang sudah ku pahami.Â
"Kemeja itu ada yang ukuran L mbak? " Aku tertarik dengan kemeja flanel kotak yang dipegang si ibu.Â
Sepertinya kemeja ini cocok untuk Mas Rio, suamiku. Bisa dipakai kerja ataupun bersantai.Â
"Kemeja hanya tersisa 1 saja kak. Kebetulan ukuran L yang di pegang sama ibu ini"
"Eh dek. Saya duluan ya yang pilih kemeja ini. Adek pilih kemeja lain saja"
"Ya bu maaf. Saya tadi pikir masih ada stok lain"
Si ibu sepertinya menganggap aku sebagai saingan. Apalagi setelah mendengar stok barang tersisa 1. Wajar ia berusaha mempertahankan itu kemeja. Tapi hati ini belum bisa berpaling dari kemeja itu. Warna kesukaan suamiku.Â
"Ci, saya ambil 2 jadi 80 ya? Ibu ini kini sepertinya menggunakan jurus ampuhnya. Jika tidak bisa merayu si penjaga, lebih baik merayu si pemilik.Â
Pemilik kini mulai turun tangan. Dari awal, saya melihat si pemilik sibuk menulis pembukuan dan melayani pembayaran.Â