"Yen tan maan obat. Lakar kematiang pianak nike" (Jika tidak dapat obat. Akan saya bunuh anak itu)"
Sosok itu tertawa berulang kali, beberapa pria memegang tubuh Ratu Ajik sekuat tenaga seakan sosok yang ingin merasuki ingin berontak.Â
Salah satu kerabat Saras mencipratkan air tirta ke tubuh Ratu Ajik. Tubuh Ajik meronta seakan kesakitan namun perlahan mulai tenang dan tersadar seperti semula.
"Ras, itu kenapa? " Ayu yang semula terdiam mengamati mulai bertanya pada Saras yang duduk di sampingnya.Â
"Tubuh Ajik dimasuki sukma Pak Nyoman. Dia menagih obat"Saras menjelaskan
" Obat apa Ras? Kenapa dia minta obat ke kita?" Tangan ayu memegang ujung kebaya Saras. Dirinya seakan bingung dengan segala hal bernuansa mistis.Â
"Indra sempat lempar sesuatu ke tubuh leak itu. Wujud asli si leak tengah kesakitan dan meminta obat kepada Indra"
"Dia akan teror aku dong" Aku yang duduk dibelakang mereka dan menguping apa yang dibicarakan mulai gelisah.Â
Bisa-bisanya aku diincar oleh si leak itu. Aku harus bagaimana, otakku penuh banyak tanya. Apakah ini akan berakhir seperti di film, hidupku akan diteror selamanya oleh makhluk jadi-jadian itu
"Sudah tenang. Nanti Ajik dan orang-orang disini akan bantu kalian" Suara Ajik tiba-tiba muncul seakan paham tentang kekalutan kami.Â
"Bagus, kumpulkan beberapa krama banjar. Malam ini sepertinya akan ada tamu yang datang ke Griya" Ajik memberikan arahan pada seorang kerabatnya.Â