Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Aku dan Teror Leak Villa Dewa (Part 2)

30 Oktober 2021   09:22 Diperbarui: 23 Oktober 2023   23:10 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rumah Dengan Desain Budaya Bali | Sumber Arsitag

Ajik kemudian meminta kerabat lain mengantarkan saya ke sebuah kamar untuk istirahat sejenak. 

Entahlah apa aku bisa istirahat setelah apa yang terjadi dari semalam. Namun akhirnya aku memilih untuk istirahat sejenak menenangkan pikiran. 

Waktu menunjukan pukul 12.10 WITA. Tepat siang hari, aku, Randi, Saras dan Ayu dikumpulkan di Bale Besar. Disana sudah berkumpul orang tua Saras dan 3 orang kerabat pria lainnya. 

Pakaian mereka semua menggunakan pakaian khas bali dengan beberapa benda yang terasa asing bagiku. 

Ada dupa, setumpuk sesajen disiapkan di salah satu sudut Bale. 

"Dek Indra, Dek Randi dan Dek Ayu. Sebentar lagi akan ada tamu yang berkunjung. Kalian gak usah takut" Ayah Saras seketika memberikan sebuah informasi pada kami. 

Dupa dan sesajen mulai dipersiapkan. Seketika Ratu Ajik mengambil sikap bersila dan mengeluarkan genta kecil dari sakunya. 

Berulang kali ia mengucapkan doa sekilas terdengar seperti mantra. Aku kurang mengerti apa yang diucapkan karena menggunakan bahasa Bali. Yang ku pahami berulang kali genta dibunyikan seiring dengan doa yang diucapkan. 

Angin yang semula tenang entah kenapa berubah cukup keras. Ruangan Bale yang terbuka tentu membuat kami yang ada disana merasakan hembusan angin yang kuat. 

Seorang pria tiba-tiba berdiri dan berpindah duduk tepat dibelakang Ratu Ajik. Tanpa terduga tubuh Ratu Ajik terjatuh lemas ke arah belakang. Dengan sigap pria yang dibelakang seakan sadar langsung menopang tubuh Ratu Ajik. 

Suara Ratu Ajik berubah menjadi cekikan panjang dan terasa berat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun