"Celuluk, itu Celuluk" Seorang berteriak sambil menunjuk makhluk itu
"Injak, buruan injak" Ajik mengeluarkan perintah
2 orang pemuda berlari dan menginjak kepala makhluk itu. Wajahnya kian beringas seakan ingin keluar dari dalam tanah dan menyerang kami.Â
Saya melihat 2 pemuda itu saling memainkan kaki untuk menginjak si kepala leak itu agar tidak keluar.Â
Saya melihat jelas kepala leak itu berusaha sekuat tenaga untuk keluar namun seakan tidak berdaya karena terinjak dari atas kepalanya. Suara ketawanya kian menjadi-jadi seakan ingin menakuti orang yang menginjaknya.Â
Perlahan kepala leak itu pun masuk kembali dalam tanah. Tidak butuh waktu lama, terdengar ledakan lagi dari sudut lainnya.Â
Kembali wajah leak yang disebut Celuluk itu mencoba keluar dari bagian tanah lainnya.Â
"Itu disana, injak lagi" Beberapa orang lain berlari menuju si leak muncul dan kembali menginjak hingga masuk ke tanah.Â
Kami hanya bisa menonton dari kejauhan tanpa bisa berbuat apa-apa. Ajik melarang kami mendekat ke leak tersebut karena kami adalah sosok yang diincarnya.Â
Berulang kali muncul ledakan namun orang-orang disana berhasil menahan si leak agar tidak keluar dalam tanah.Â