Bisa jadi si bos suka memarahi teman kita karena dirinya sering datang telat ke kantor, mengerjakan tugas tidak pernah tepat waktu, suka bersosial media ketika jam kerja atau bahkan sering bolos kerja.
Saya rasa jika saya menempatkan diri sebagai atasannya tentu akan bereaksi sama, yaitu akan marah pada orang tersebut.Â
Kondisi seperti ini yang tidak diceritakan oleh si teman ketika menjelekkan atasan. Bisa jadi itu semua berawal dari diri karyawan tersebut.Â
2. Terkesan Tidak Profesional
Ketika saya tengah menginterview kandidat yang ingin di rekrut perusahaan. Seringkali saya melontarkan pertanyaan, kenapa kamu resign atau ingin resign dari perusahaan sebelumnya.Â
Ada saja jawaban tidak terduga terlontar dari si kandidat. Tidak sedikit yang bercerita panjang lebar yang menjurus menjelekkan perusahaan sebelumnya. Bahkan ada yang menceritakan sesuatu yang menjadi rahasia perusahaan.Â
Respon saya pun sudah bisa diduga. Saya tidak merekrut karyawan seperti ini. Kenapa?Â
Saya anggap karyawan seperti ini tidak profesional dan tidak berintegritas. Dirinya mampu menjelekkan perusahaan tempatnya bekerja kepada orang yang baru dikenal. Bahkan menceritakan rahasia perusahaan.Â
Artinya jikalau saya rekrut, ada peluang dirinya akan melakukan hal sama terhadap perusahaan. Ini berbahaya jika dirinya resign dan melamar ke perusahaan kompetitor.
3. Bisa Berdampak Pada Nasib Banyak Orang