Mohon tunggu...
Muhammad Indra
Muhammad Indra Mohon Tunggu... Guru -

Pena (Penulis Enerjik SMKN 5 Kepahiang) Esemka-v di SMKN 5 Kepahiang Prov Bengkulu. FB : indram24@yahoo.com TW : @pak_in_baelah TLP : 081278949555

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papan Keputusan

18 Juni 2016   23:07 Diperbarui: 18 Juni 2016   23:56 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tapi tahun lalu, si Ari itu tidak ada di papan tulis termasuk dalam daftar tidak naik kelas. Karena waktu itu saya juga ikut rapat.”

“Naik bersyarat Pak.” Pak Ijal berusaha memperjuangkan pendapatnya.

“Sudah-sudah,” Kepala Sekolah memotong pedebatan kami, “Pokoknya tolong Pak Ardi bertanggung jawab atas perubahan perilaku si Ari. Intinya ini permasalahan tahun lalu. Dan Pak Ardi telat memeperhatikannya. Jadi tolong dibimbing, jangan sampai buat malu Bapak kemudian?”

“Siap Pak,” jawab Ardi gagah seolah mendapat angin kemenangan.

Sidangpun selesai, Ardi mengucapkan terimakasih kepada semua yang ada di ruangan. Tak luput 3 guru produktif itu disalaminya. Terasa tangan Pak Adil dingin seperti Es. Ardi bertanya-tanya dalam hati, mengapa tangannya dingin? Ada apa?

Mengingat perkataan mereka kalau si Ari naik bersyarat, Ardi langsung menghampiri Pak Aminin selaku wali kelasnya tahun lalu. Ia menjawab bahwa si Ari tidak ada masalah waktu itu. Dan dia tidak naik bersyarat. Pak Aminin pun  siap memberikan kesaksian dipanggil jika berbohong.

Ardi memegang bahu Ari. Menyampaikan semua yang didapatnya di ruang Pak Kepala Sekolah kepada Ari. Ari harus mengubah perilaku. Jika ketemu dengan guru-guru, terutama guru produktif, salami mereka. Tanyai kabarnya. Apapun yang disuruh guru lakukanlah. Upayakan melayani mereka. Terutama mereka yang minta dihargai dan dihormati.

Ari mengangguk berusaha mengerti. Ia pun segera menghampiri guru-guru yang disebutkan tadi. Ucap maaf pun tak luput disampaikannya. Tapi masalah belum selesai. Karena laporan magangnya belum ditanda tangani Pak Adil, karena masih ada kesalahan penulisan.

Kepahiang, Bengkulu, Juni 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun