Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PM Suga, Syamsul, dan Pejuang Rimba Rudao

3 November 2020   04:22 Diperbarui: 4 November 2020   12:27 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jdeer!

Manusia Udik!

Suga berasal dari perfecture paling terpencil Yuzawa, Akita. Daerah yang dipagari gunung-gunung tinggi. Pernah dihuni manusia pribumi Jepang, sebelum ditundukkan oleh balatentara kerajaan.

Suga adalah seorang berlatar petani strawberry. Ah, seperti melihat seseorang muncul dari arah Lembang. Di tengah kebun strawberry plus ternak kelinci. Tiba-tiba terpilih sebagai presiden negeri ini. 

Tentu kebun strawberry yang sangat luas, bukan berubah mengecil terus. Makin tersingkir digantikan oleh bangunan seperti di jalanan Lembang menuju Tangkuban Perahu.

Saya makin takjub. Suga menamatkan sarjana hukum dari Hosei University, Tokyo, pada tahun 1973. Ia sekolah malam, usai bekerja keras di pagi, siang, hingga sore hari. 

Hosei University selalu saya ingat sebagai kampus yang meloloskan Syamsul Hadi, sahabat baik saya sejak kuliah di UI.

Syamsul bahkan datang ke Jepang bukan sebagai mahasiswa undangan. Ia "melarikan diri" dari program pertukaran pemuda Jepang - Indonesia. Ia tak bisa berbahasa Jepang. Ia mempraktekkan "ilmu" Antonio Banderas dalam film the 13th Warrior. Sebagai dutabesar kiriman Baghdad, Achmad ibnu Fadhlan bergabung dengan 12 orang jagoan pedang bangsa Viking menaklukkan kaum barbar yang berprilaku seperti srigala.

Lelaku Syamsul Hadi

Tentu, saya tidak percaya dengan itu. Ketika Syamsul bertemu saya di kantor Yayasan Harkat Bangsa, Jalan Proklamasi Nomor 41, saya betanya. Wajah yang saya tak pernah lupa. Teduh. Posisi yang selalu tersenyum.

"Bagaimana anda bisa masuk ke sini, sementara anda tidak bisa berbahasa Jepang?" tanya profesor Jepang dalam bahasa Tarzan kepada Syamsul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun