Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Luka Serambi Mekah

21 Agustus 2019   07:58 Diperbarui: 5 September 2019   01:05 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia tahu, ada jutaan lanun datang tiba-tiba, pada malam itu.

Malam pertemuan para malaekat dan 200.000 lebih nyawa.

Malam ketika anak-anak mendekap ibunya, ibu-ibu mendekap anaknya, lalu berdua menyerahkan jiwa-jiwa mereka.

Lalu, jutaan mata meneteskan air-mata.

Bergalon-galon air mata.

Berton-ton tinta mengaliri lembaram-lembaran koran, majalah dan buku.

Milyaran watt mengirimkan pesan-pesan nirkabel.

215 luka hinggap di tubuh pemuda itu. 

Ia tenggelam, terombang-ambing, pada sela-sela kayu, tumpukan puing. 

Ia tersayat, teriris, tanpa rintihan.

Ia bangkit, berjalan, memunguti anak-ibu yang berdekapan, pada air hitam itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun