Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Luka Serambi Mekah

21 Agustus 2019   07:58 Diperbarui: 5 September 2019   01:05 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Berikan aku luka. 35 luka lagi,” katanya.

img-20190515-wa0008-5d6ffda7097f36285249f542.jpg
img-20190515-wa0008-5d6ffda7097f36285249f542.jpg
Ia sudah mencari, pada semak-semak berduri, batu-batu pecah, beling-beling berantakan pada areal pengungsian itu. 

Ia hanya dapat beberapa luka, tak seberapa, 30 jumlahnya.

Ia hempaskan kepalanya, berkali-kali, pada aspal hitam itu.

Tapi hanya 1 luka yang menganga.

Bertetes-tetes darah telah mengalir, mengental, lalu hilang, lenyap, ditelan matahari.

~~ Dan sang algojo mengangkat tangannya, lebih tinggi lagi, makin tinggi. Seluruh energi disalurkan kepada gagang pedang itu. Jutaan rasa dipompakan pada urat saraf, bulu-bulu yang menegang...~~

“Allahu Akbar! Tes.....”

Sepotong kepala menggelinding. 

Di hadapan pemuda itu. 

Tertutup topeng hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun