“Berikan aku luka. 35 luka lagi,” katanya.
Ia hanya dapat beberapa luka, tak seberapa, 30 jumlahnya.
Ia hempaskan kepalanya, berkali-kali, pada aspal hitam itu.
Tapi hanya 1 luka yang menganga.
Bertetes-tetes darah telah mengalir, mengental, lalu hilang, lenyap, ditelan matahari.
~~ Dan sang algojo mengangkat tangannya, lebih tinggi lagi, makin tinggi. Seluruh energi disalurkan kepada gagang pedang itu. Jutaan rasa dipompakan pada urat saraf, bulu-bulu yang menegang...~~
“Allahu Akbar! Tes.....”
Sepotong kepala menggelinding.
Di hadapan pemuda itu.
Tertutup topeng hitam.