Kejadian malam itu, cukup menguras pikiran, nyali dan energi. Jerry, langsung ambruk di kasur kumal. Berbaring dan berkhayal, kadang senyum-senyum sendiri.
Dalam hati, berkata, "besok, makan apa ya? Mana Mpo Yayah, libur jualan."
"Mudah-mudahan, besok ada rejeki. Masa iya, Tahun Baru kantong kosong," ucap Jerry. Tatapannya lurus, memandang langit-langit kamarnya yang sudah bolong-bolong.
Tak jauh dari pintu kamar kontrakan Jerry. Bapak RT dan beberapa warga, terlihat berkerumun. Nampak Pak RT sedang memberi pengumuman, suaranya keras dan lantang.
"Buat warga yang lagi nganggur, besok ada penyuluhan di bale desa. Bawa KTP aja, udah bisa dapet bantuan bikin usaha ternak lele."
Namun, Jerry sudah bermimpi dalam tidurnya. Ia bermimpi, bagaimana rasanya hidup senang tanpa hutang dan teror bang jago. Dan yang pasti, tanpa harus bersusah payah bekerja. Mustahal bin mustahil.Â
Masalah lama di Tahun Baru, adalah kemalasan. Di samping status jomlo dan hutang yang belum juga lunas. Menekuk resolusi paling canggih sekalipun. Ke dalam bayang-bayang kegagalan.
Dalam mimpi pun, Jerry merasa gelisah. Memilih dan memilah, pekerjaan apa yang cocok untuknya.
****
Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.
Indra Rahadian 12/29/20