Didepan sana, terlihat pohon kaktus beraneka warna tumbuh ditengah jalan, seperti hendak menghalangi langkah Dick untuk melanjutkan perjalanannya mencari arah pulang.
Tanah didepannya tiba-tiba bergerak dengan sendirinya, membawa Dick berlari menyongsong pohon-pohon kaktus didepannya.
"Ini seperti permainan halang rintang pada Kompasianival, ayah memberitahu pada setiap hitungan 6, aku harus segera melompat.
Hap! Dick memulai lompatan pertamanya dan iapun berhasil melewati pohon kaktus didepannya.
"1,2,3,4,5,6 dan Lom..Pat!" Teriaknya.
"6, Melompat!" Ucap Dick, mengakhiri lompatannya.
"Yuhuuuu, aku berhasil melewati semua halangan," ungkap Dick bergembira.
Cahaya didepan Dick semakin jauh terlihat, kini ia berjalan diantara kegelapan yang amat pekat.
"Sungguh menakutkan, apa yang harus aku lakukan!" Dalam hatinya.
Terlihat kunang-kunang beterbangan didepannya dan menunjukkan angka 9, mereka kadang menari-nari dan membentuk siluet angka sembilan.
Lalu terdengar gema suara berbunyi, satu, dua, tiga, empat, lima, dan sesosok monster dengan wajah yang menakutkan pun muncul dihadapan Dick.