"Baiklah, Ibu," jawab Dick.
Dick melangkah ke meja belajar dan mengambil buku pemberian ayahanda, ia belum membukanya, hanya melihat sampul depan yang berjudul, "Bersahabat Dengan Waktu."
"Padahal, aku rindu memancing dengan ayah," keluhnya.
"Bukan membaca buku!" Lanjut Dick, seraya melemparkan buku tersebut.
Seketika, halaman buku yang terlempar mengeluarkan cahaya terang dan menyilaukan mata, Dick pun sampai terpejam melihatnya.
"Hei, apa yang terjadi?" Seru Dick, saat membuka matanya.
"Dimanakah aku berada?" Tanya Dick pada seseorang yang tengah berdiri tepat diatas sebuah akar besar dihadapannya.
Dick seketika sudah berada disebuah tempat yang asing baginya, sebuah tempat seperti hutan lebat dengan balutan kabut warna warni.
"Hehehehe, kau tengah berada dalam sebuah permainan, Dick!" Jawab seseorang yang berdiri diatas akar besar.
Oh bukan seseorang, itu adalah seekor kelinci yang amat besar.
"Dan kau, tak akan bisa keluar dari sini selamanya," lanjutnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!