(Warisan paling berharga untuk anak-anak adalah pendidikan, uang bisa habis, harta bisa dicuri, tapi ilmu tidak akan berkurang dan bermanfaat saat dibawa kemanapun)
Berikut, saya akan menuliskan beberapa peran beliau sebagai guru pertama dalam mendidik anak-anaknya, dirangkum pada beberapa kategori yang saya rasa mewakili nilai keteladanan, semasa hidup beliau.
Eksak
Rata-rata orang tua, pastilah merasa khawatir dan bisa saja panik saat anaknya mendadak sakit, namun hal tersebut tidak begitu terlihat pada Mamah yang dengan tenang memberikan tindakan pengobatan serta perawatan pada kami anak-anaknya.
Pengetahuannya tentang obat-obatan herbal, medis bahkan "jimat" sugesti menjadi bermanfaat kala kami mengalami sakit dengan gejala dan kondisi yang berbeda-beda.
Ketika adik saya mengalami demam, biasanya Mamah akan mengukur suhu tubuh dengan punggung tangannya sebelum menentukan pengobatan selanjutnya.
Saat itu, ternyata diketahui adik saya hanya mengalami radang tenggorokan ringan, dengan gejala batuk, sariawan dan tidak nafsu makan.
Pasti gampang ditebak, obat apa yang diberikan oleh mamah saat itu, hanya kecap dengan perasan jeruk nipis, rebusan air saga, madu dan makanan favorit adik saya tentunya.
Beliau paham, suasana hati sangat berpengaruh pada daya tahan tubuh dan sebisa mungkin dalam kondisi kurang sehat, anak-anaknya membutuhkan hiburan ketimbang obat-obatan.
Satu-satunya peristiwa yang mengharuskan Mamah melarikan kami langsung menuju meja dokter yakni sewaktu kami sekeluarga, keracunan jamur pada saat makan malam.
Dengan tenang, beliau menguatkan mental kami agar tidak perlu khawatir karena dokter pastilah punya obatnya, padahal Mamah pun tengah mengalami gejala keracunan yang sama.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!