Umur May sudah menginjak angka 4 tahun, usia yang ideal sebagai seorang calon ratu semut, dan tentunya ia harus banyak makan.
Namun May, masih saja gemar bermain-main dan tak betah tinggal di dalam sarang.
Satu-satunya hal yang bisa membuat May betah didalam sarang, adalah petuah-petuah kebijaksanaan yang disampaikan oleh bunda ratu dan karenanya May sangat sayang dengan Bunda Ratu.
"Bunda, aku tak ingin menggantikan posisi mu, aku mau bermain sebagai semut pekerja atau tentara saja," ucap May pada Bunda Ratu.
Bunda Ratu tidak langsung menjawab dan hanya tersenyum pada May, beliau kemudian kembali ke singgasana dan menggelengkan kepalanya.
Beliau berkata, "May putriku, bermainlah dengan riang dan pulanglah tepat waktu."
Hari itu, May bermain keseluruhan wilayah koloni dengan gembira, sungguh merepotkan penjagaan semut tentara yang mengawalnya.
Bunda Ratu yang sudah berusia 20 tahun masih sangat produktif, beliau menginginkan May segera mencari sarang baru, untuk membuat koloni yang baru pula.
Dan jika dirinya sudah berpulang diusia 30 tahun, maka May harus kembali untuk melanjutkan keberlangsungan koloni semut hitam, dengan jumlah penduduk koloni yang lebih besar.
"May putriku, jalankan segera apa yang menjadi takdir hidupmu, menjaga keberlangsungan koloni sebagai ratu," ucap Bunda Ratu.