Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Merdeka Atau Mati!

8 November 2020   21:38 Diperbarui: 8 November 2020   21:57 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cung!! Acung!!!" Teriak Letnan Rusli yang tengah dibopong oleh dua rekannya, mereka terlihat meninggalkan lokasi pertempuran dan menghilang dibalik kepulan asap sisa-sisa letusan amunisi dihari itu.

Pasukan serdadu NICA menghentikan aksinya, hingga seseorang berbadan tinggi dan tegap mengambil tanda pangkat dari kantong baju Acung dan tersenyum, mengira telah melumpuhkan seorang perwira berpangkat Letnan Tentara Nasional Indonesia.

Tapi tak lama, sosok itu terlihat memandang sinis pada Acung yang sudah terbujur kaku, sampai kemudian jasadnya diangkut naik kedalam salah satu truk serdadu tersebut.

Mereka pun melanjutkan konvoi memasuki Desa Rawa Gede.

Karawang, 10 November 2020

Seorang veteran tampak sedang berlutut dengan kedua tangannya memegang sebuah batu nisan, dibawah batu nisan tersebut terlihat topi baja yang sudah berlumut.

"Cung, negara kita sudah beneran merdeka, anak cucumu hidup sejahtera dikasih bantuan sama pemerintah, dikasih uang denda sama ratu Belanda, dan kamu sudah jadi pahlawan sekarang." Ucap Letnan(Purn.) Rusli, yang saat ini sudah berusia lanjut.

"Cung, maafkeun aku cung..maafff," Letnan(Purn.) Rusli tak dapat melanjutkan kata-katanya, kini tenggelam dalam tangis kesedihan yang amat sangat.

Seorang anak perempuan mendekati beliau dengan langkah mungilnya, bersandar tepat pada bahunya dan dengan manja berkata,

"Abah, ini makam siapa?, Abah kenapa nangis" ucap anak kecil tersebut.

Letnan (Purn.) Rusli tidak menjawab, buru-buru beliau menyeka air matanya yang tumpah membasahi pipinya yang sudah keriput dan penuh bekas luka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun