Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tulah: Teror Berlumur Darah

4 Oktober 2020   10:12 Diperbarui: 4 Oktober 2020   10:24 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka membopong tubuh pak sapto, meninggalkan hutan, menuruni lereng bukit yang gelap, bergegas menuju desa.

Sekelebat bayangan, seakan mengikuti mereka, mengawasi, kemanapun langkah mereka pergi.

-------

Dengan napas tersengal-sengal, amir dan pak darmo berhenti dibatas desa, disebuah pos kamling yang sudah tua dan tak terawat.

Dinding kusam dan atap genting bobrok berserakan, menandakan pos kamling tersebut tak lagi digunakan, suasana kian mencekam, saat suara burung kedasih terdengar dari kejauhan, seperti tawa kuntilanak yang samar-samar.

Hari mulai pekat dan suasana sepi desa ijoroyo menjadi hal yang lumrah menjelang matahari tenggelam, lampu-lampu penerangan jalan sangat minim, yang ada terpasang pun rusak tak lagi menyala.

"Mir berhenti dulu mir, bapak cape". Ucap pak darmo kepada amir, sembari melepaskan bopongan, pak darmo mengelap tangannya pada tembok pos kamling, lengketnya madu dan darah membuatnya risih.

"Mudah mudahan ada kendaraan yang lewat pak, aku juga sudah cape". Ujar amir.

"Sebentar lagi, tak sampai satu kilo itu puskesmas mir". Pak darmo menjawab.

"Bergegas pak, puskesmas jam segini tutup, kita ke pak mantri sugeng saja, lebih dekat dari sini, aduh ini pak sapto ga bangun-bangun". Ujar amir tak sabar.

"Itu masih napas dia, mir!" Jawab pak darmo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun