Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tulah: Teror Berlumur Darah

4 Oktober 2020   10:12 Diperbarui: 4 Oktober 2020   10:24 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku saja tak betah merantau pak, orang udah tua ngapain ke kota pak, bukannya lebih tentrem hidup didesa?". Tanya amir

"Asalnya aku ini pedagang sukses lo, jadi petani karena bangkrut, tempatku dikota mir, nih hapeku saja Nokia 3310". Jawab pak darmo, sambil memperlihatkan handphone dari saku celananya, yang digantung didahan pohon.

"Hape bapak tak pernah bunyi, mending beli kambing saja lebih berguna pak". Ketus amir.

Sadar handphonenya sudah bangkai, pak darmo tak menanggapi celoteh amir, malah segera menyalakan rokok.

"Katanya, kamu kasian emakmu jadi gunjingan, makanya pindah saja sekalian, akupun tak mau si sapto itu, terus terusan ikutan godain emakmu". Lanjut pak darmo.

"Sapto madu pak? Kemarin, dia baru kasih emak satu botol madu, baru kemaren". Ujar amir.

"Tuh kan!!" Imbuh pak darmo sambil membanting rokok ditangannya, matanya melotot, urat lehernya hampir keluar, terlihat sekali menahan kesal.

"Sudah magrib pak, aku mau pulang, kasian emak dirumah sendirian". Ucap amir, sambil membersihkan cangkul, parang dan memasukkan kendi minumnya kedalam karung.

Masih dengan mata melotot, pak darmo bersungut-sungut "awas saja si sapto nanti!". Ketusnya.

--------

"Tolooong.. tolong..tolong...." sayup-sayup terdengar suara dari dalam hutan, tak lama suara itu berganti dengan teriakan-teriakan yang semakin keras, beberapa saat hingga hening seketika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun