2. Mary Ainsworth:
- Strange Situation Protocol: Ainsworth mengembangkan eksperimen laboratorium yang dikenal sebagai "Strange Situation" untuk mengamati pola attachment pada anak-anak. Melalui observasi ini, ia mengidentifikasi beberapa gaya attachment utama, yaitu:
- Secure Attachment (Amanah): Anak merasa nyaman dan aman saat berada dengan orang tua dan mudah menenangkan diri saat orang tua kembali.
- Insecure-Avoidant Attachment (Tidak Aman-Avoidan): Anak cenderung menghindari atau menolak orang tua dan tidak menunjukkan banyak emosi saat mereka hadir atau pergi.
- Insecure-Resistant Attachment (Tidak Aman-Resistan): Anak menunjukkan perilaku resisten atau gelisah saat berada dengan orang tua dan sulit dipuaskan.
- Disorganized Attachment (Tidak Terorganisir): Anak menunjukkan perilaku yang tidak teratur dan sering kali bingung dalam menanggapi orang tua.
3. Pengaruh Attachment terhadap Perkembangan:
- Perkembangan Emosional: Gaya attachment yang aman dan kuat pada masa awal kehidupan dapat membantu anak mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan mengatasi stres.
- Perkembangan Sosial: Attachment yang sehat juga berkontribusi pada kemampuan sosial yang baik, seperti kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
- Pembelajaran dan Pendidikan: Anak dengan attachment yang kuat cenderung lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sosial.
Teori attachment ini telah memberikan dasar yang kuat bagi pemahaman kita tentang pentingnya hubungan awal antara orang tua dan anak serta dampak jangka panjangnya terhadap perkembangan emosional dan sosial anak.