Mohon tunggu...
Indhy Rahmawati
Indhy Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Konsep dasar sosial emosional

17 Januari 2025   18:22 Diperbarui: 17 Januari 2025   18:22 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori emotional intelligence (EI) atau kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Daniel Goleman mengacu pada kemampuan individu untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memanfaatkan emosi mereka sendiri serta emosi orang lain. Berbeda dengan kecerdasan intelektual (IQ), EI berfokus pada aspek psikologis dan sosial dari kecerdasan.
Daniel Goleman memperkenalkan konsep EI dalam bukunya yang berjudul "Emotional Intelligence" pada tahun 1995. Menurut Goleman, EI terdiri dari lima komponen utama:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness): Ini adalah kemampuan untuk mengenali emosi sendiri dan bagaimana emosi tersebut mempengaruhi pikiran dan perilaku. Orang dengan kesadaran diri tinggi dapat mengakui perasaan mereka tanpa penilaian dan dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka.

2. Pengelolaan Diri (Self-Management): Ini melibatkan kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran, dan perilaku secara efektif dalam situasi yang berbeda. Ini termasuk kemampuan untuk mengendalikan impuls, mengatasi stres, dan memotivasi diri sendiri.

6. Teori belajar sosial Albert Bandura

Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura, seorang psikolog Kan menekankan pentingnya pembelajaran melalui pengamatan dan peniruan perilaku orang lain. Bandura mengemukakan bahwa individu dapat belajar dengan mengamati tindakan orang lain dan konsekuensi dari tindakan tersebut tanpa harus melakukan tindakan tersebut sendiri. Ini berbeda dengan teori belajar behaviorisme yang menekankan pentingnya penguatan dan hukuman dalam proses pembelajaran. 

Salah satu konsep kunci dalam teori Bandura adalah modeling atau peniruan. Menurut Bandura, orang sering kali belajar dengan mengamati perilaku orang lain, yang disebut model, dan meniru perilaku tersebut. Model bisa berupa orang tua, guru, teman sebaya, atau tokoh publik. Bandura juga menekankan pentingnya self-efficacy, yaitu keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk melakukan suatu tugas atau menghadapi tantangan tertentu. Keyakinan ini mempengaruhi motivasi dan perilaku individu.

Teori ini juga mencakup konsep observational learning (pembelajaran observasional), di mana individu belajar dengan mengamati hasil dari tindakan orang lain dan menentukan apakah mereka ingin meniru perilaku tersebut berdasarkan konsekuensinya. Bandura menunjukkan bahwa pembelajaran observasional dapat terjadi secara cepat dan efisien, dan bahwa orang dapat belajar banyak hal hanya dengan melihat orang lain melakukan sesuatu.

Selain itu, Bandura memperkenalkan konsep reciprocal determinism, yang menyatakan bahwa perilaku, lingkungan, dan faktor psikologis saling mempengaruhi dan berinteraksi satu sama lain. Menurut Bandura, tidak hanya lingkungan yang mempengaruhi perilaku individu, tetapi juga perilaku individu dapat mempengaruhi lingkungan mereka.

Teori belajar sosial Bandura telah memberikan kontribusi besar dalam bidang psikologi pendidikan, konseling, dan terapi perilaku. Ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana orang belajar dan bagaimana faktor-faktor sosial dan psikologis mempengaruhi pembelajaran dan perilaku. Teori ini juga memiliki aplikasi praktis dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, manajemen, dan kesehatan mental.

7. teori empati dari Martin Hoffman

Teori empati yang dikembangkan oleh Martin L. Hoffman adalah salah satu pendekatan terkenal dalam memahami bagaimana empati berkembang dan berfungsi dalam psikologi. Hoffman mengidentifikasi empati sebagai kemampuan untuk memahami dan merasakan pengalaman orang lain, serta merespons dengan perasaan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa konsep kunci dari teori empati Hoffman:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun