1. Empati Cognitif: Ini adalah aspek kognitif dari empati, di mana seseorang mampu memahami perspektif dan pikiran orang lain. Ini melibatkan kemampuan untuk menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain dan melihat dunia dari sudut pand.
2. Empati Afektif: Ini berkaitan dengan respons emosional terhadap pengalaman orang lain. Seseorang yang memiliki empati afektif akan merasakan perasaan yang serupa dengan yang dialami oleh orang lain, seperti simpati atau kepedulian.
4. Empati Komunikatif: Ini adalah kemampuan untuk mengekspresikan perasaan dan pemahaman tersebut secara efektif kepada orang lain, baik melalui kata-kata maupun tindakan.
5. Pengembangan Empati: Hoffman menekankan pentingnya pengalaman sosial dan interaksi dalam mengembangkan empati. Anak-anak belajar empati melalui interaksi dengan orang tua dan lingkungan sekitar, di mana mereka mengamati dan meniru perilaku empatik orang lain.
Teori ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidang psikologi, pendidikan, dan pengembangan karakter, membantu kita memahami bagaimana empati dapat ditingkatkan dan diterapkan dalam berbagai konteks sosial.
8.teori attachment yang dikemukakan oleh Mary Ainsworth & John Bowlby
Teori attachment yang dikemukakan oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby adalah salah satu teori paling berpengaruh dalam psikologi perkembangan, khususnya dalam memahami hubungan antara orang tua dan anak. Teori ini menekankan pentingnya ikatan emosional yang terbentuk antara orang tua dan anak serta dampaknya terhadap perkembangan emosional dan sosial anak.
Konsep Utama:
1. John Bowlby:
- Attachment Theory: Bowlby mengemukakan bahwa ikatan antara orang tua dan anak adalah hasil dari evolusi biologis yang bertujuan untuk meningkatkan kelangsungan hidup anak. Ikanan ini memberikan rasa aman dan perlindungan bagi anak.
- Stages of Attachment: Bowlby mengidentifikasi beberapa tahap perkembangan attachment, termasuk tahap rasa takut (fear), tahap ketidakberdayaan (helplessness), dan tahap ketergantungan (dependency). Setiap tahap mencerminkan tingkat perkembangan emosional dan kemandirian anak.