Tidur Agnesh terusik kala telinga mendengar bunyi alarm dari ponselnya. Matanya mengerjab dengan lucu, diliriknya jam dinding yang menggantung disebelah meja rias gadis itu. "Sudah jam lima," batinnya.
Dengan cepat Agnesh bangkit dari tidurnya, dan kesigapannya itu membuatnya menyesal karena tubuhnya terasa sakit ketika bangun dengan tiba-tiba. Sedikit mendesis pelan, Agnesh kemudia mencoba mematikan alarm itu.
Agnesh turun dari ranjang dengan perlahan, ketika dia mencoba berdiri tubuhnya oleng ke samping. Tangan gadis itu tergerak memegangi kepalanya yang terasa pusing, benturan yang didapatkan dari Kailash masih membekas begitu nyata.
Sepertinya pagi ini Agnesh tidak bisa pergi ke sekolah. Badannya benar-benar terasa remuk dan kepalanya pun sangat pusing. "Aku bilang Aakash aja apa ya? Supaya diizinin ke guru," gumamnya.
Tangannya tergerak mengambil ponsel, lalu mencari kontak Aakah diponselnya.
Aakash Chizuru
Selamat pagi Aakash
Maaf menggaknggu waktu mu pagi-pagi seperti ini
Setelah pesan itu terkirim, Agnesh hanya diam, memperhatikan room chat-nya dengan Aakash. Sepuluh menit berlalu. Namun, belum ada balasan dari Aakash membuat Agnesh menghela napasnya gusar. Hingga menit ke dua belas muncul notif dari Aakash, Agnesh membuka dengan segera.
Pagi Nesh, kenapa?
Eee hari ini, aku izin ga masuk