Mohon tunggu...
Indani Ainun Fajriah
Indani Ainun Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadilah pribadi yang bermanfaat, kapan pun dan dimana pun kita berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisah di atas Bentala - Aku Pembunuh?

27 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 27 Januari 2025   06:13 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Kebiasaannya sejak dulu. Jika dirinya telah disakiti oleh Kailash maka orang selalu dia hubungi adalah Aurel. Tetapi saat ini, gadis itu sudah tak dapat dia hubungi lagi.

Dengan susah payah Agnesh mengangkat tangannya untuk sampai ke nakas. Dia meraba-raba disana untuk mencari keberadaan ponselnya. Setelah dapat, Agnesh langsung mengambilnya, posisi gadis itu masih berselonjor lemah di lantai.

Dengan tangan yang gemetar, Agnesh mengetikkan nama Aakash diponsel. Beberapa menit dia mencoba. Namun, Aakash tak kunjung mengangkat telponnya. Apakah Aakash sedang sibuk? Begitulah isi pikiran Agnesh saat ini. Hingga panggilan ketiganya barulah sambungan telepon mereka terhubung.

"Hallo? Ada apa Nesh?" suara lembut dari seberang sana membuat Agnesh menahan isakannya agar tak keluar.

"Aakash, kamu lagi apa? A-aku nggak ganggu kamu kan?" tanya Agnesh dengan suara lirihnya. Bahkan napasnya terdengar kesusahan dan terdengar tersenggal-senggal.

Aakash menghelas napasnya diseberang sana. "Enggak kok, gue ga Sibuk. Lo kenapa lagi Nesh?"

Agnesh memejamkan matanya mendengar pertanyaan dari Aakash. Kalimat itu, kalimat yang sering Aurel tanyakan saat dirinya menelpon. "A-ku, a-ak-aku sakit Kash hiks... Ayah, ay-Ayah..."

"Gausa dilanjut, gue udah tahu apa yang terjadi,"

Agnesh tak menjawab. Selama beberapa menit, hanya terdengar isakan tangis Agnesh dari sambungan telepon itu.

Mendengar itu, Aakash segera mengalihkan panggilannya ke panggilan video.

"Kenapa Kash? Kok dialihkan vc?" tanya Agnesh masih belum menyetujui panggilannya dialihkan ke panggilan video.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun