Mohon tunggu...
Indah Sri Wahyunitasari
Indah Sri Wahyunitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama: Indah Sri Wahyunitasari NIM: 43222010105 Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2_Kajian Epistemologis Terhadap Paradigma Kepemimpinan Catur Murti RM Sosrokartono

12 November 2023   04:42 Diperbarui: 12 November 2023   10:26 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan yang selaras antara manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan sesama makhluk Tuhan adalah ajaran moral dari Sosrokartono. Manusia yang baik yaitu manusia yang selalu memenuhi kewajibannya dengan rasa tanggungjawab, yaitu dengan mencintai, berbakti, dan mengabdi kepada Tuhan. Adapun jenis cinta, bakti, dan pengabdian manusia kepada Tuhan yaitu dilakukan dalam bentuk kewajiban berperilaku mecintai, saling membantu, dan melayani terhadap manusia yang membutuhkan dengan Ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu dengan kat lain tidak mengharapkan pamrih (leladi mring sesami). Berikut adalah ajaran moral Sosrokartono yaitu salah satunya Ilmu Catur Murti.

WHAT?

APA ITU CATUR MURTI?

ILMU CATUR MURTI

Sosrokartono ialah yang menciptakan Ilmu Catur Murti, yang digunakan sebagai tiang hidup untuk mencapai tujuannya sebagai hamba Allah SWT. Ilmu Catur Murti mengajarkan tentang Tindakan yang dilakukan Sosrokartono setiap hari. Istilah "Ilmu Catur Murti" berasal dari Bahasa Sansekerta, dmana "catur" berarti empat, dan "murti" berarti penjelmaan. Oleh karena itu, Ilmu Catur Murti secara harifah merupakan 4 hal yang dijelmakan menjadi satu.

Penjabaran Ilmu Catur Murti adalah ketika empat gejala jiwa, yaitu: pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan, disatukan sesuai dengan nilai kebenaran sehingga penyatuan ini adalah pikiran yang benar, perasaan yang benar, perkataan yang benar, dan perbuatan yang benar. Dalam pelaksanaannya jika keempat gejala jiwa tersebut tidak selaras satu sama lain, manusia tidak dapat mendekatkan diri kepada Tuhannya dan tidak dapat dengan tulus untuk membantu sesama.

Semua elemen harus dilakukan dengan "temen, temen-temen, dan temen-temen-temen". Yang artinya pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan itu harus dilakukan dengan sungguh, sungguh-sungguh, dan sungguh-sungguh benar. Selain itu, supaya pegangan hidup ini dapat diterapkan, dipraktikan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan pengorbanan diri yang luar biasa. Hal ini dilakukan untuk tujuan menghilangkan kepentingan pribadi dan memposisikan Tuhan dan sesama di tengah-tengah pusat perhatiannya

Dalam menjalankan Ilmu Catur Murti ini, Sosrokartono selalu menganggap bahwa apa yang dimilikinya diabdikan dan diberikan sesama dengan tulus dan Ikhlas sebagai bentuk ibadah dan bakti kepada Allah SWT. Bentuk bakti kepada Tuhan diwujudkan dengan berbakti kepada sesama makhluk hidup.

Sosrokartono dengan berpegang pada konsep Ilmu Catur Murti ini, yang dimulai dengan pikiran yang benar menjadi sangat penting dalam menjaga perasaan, perkataan, dan perbuatan, supaya tetap berada pada jalan kebenaran sepanjang hidupnya. Menjaga pikiran dari kebencian pada sesama adalah sikap yang penting karena dengan menjaga pikiran yang dikuasai kebencian akan menciptakan perasaan, perkataan, dan perbuatan yang didasarkan pada rasa kebencian.

Berpikir benar selalu melibatkan cinta kasih kepada sesama, belah kasihan, simpati dan empati kepada sesama. Untuk melaksanakan pegangan hidup tersebut, Sosrokartono melakukan gaya hidup bertarak brata yang luar biasa, dimana dengan meninggalkan kepentingan pribadi yang bersifat duniawi dan secara konsisten senantiasa mencurahkan jiwa raganya untuk leladi maring sesami, yang berarti selalu menolong sesama untuk keselamatan, kebahagiaan, dan Kesehatan orang lain dan bangsanya. Menurut aksan, seseorang yang telah mempelajari Ilmu Catur Murti maka ia adalah orang yang bijaksana. Bijaksana dalam berpikir, bijaksana dalam perasaan, bijaksana dalam perkataan, dan bijaksana dalam perilaku.

doc.pribadi
doc.pribadi

Berdasarkan gambar diatas, Ilmu Catur Murti Sosrokartono merupakan bersatunya empat gejala jiwa utama dalam diri manusia yaitu: pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan. Jika empati hal ini Bersatu berdasarkan pada nilai kebenaran, sehingga penyatuan tersebut akan menghasilkan pribadi yang memiliki perasaan yang bijak, pikiran yang sehat dan bijak, perkataan yang benar menciptakan pribadi yang mampu berkomunikasi dengan bijak dan berperilaku dengan bijak.

HUBUNGAN CATUR MURTI TERHADAP KORUPSI DI NUSANTARA

Catur Murti dan korupsi di Indonesia memiliki hubungan terhadap empat gejala jiwa dengan upaya pencegahan korupsi berdasarkan gaya kepemimpinan Catur Murti. Gaya kepemimpinan Catur Murti menekankan pada pentingnya nilai-nilai moral, seperti: kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab. Nilai-nilai moral tersebut penting untuk mencegah korupsi di Indonesia karena merupakan tindakan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun