William menggenggam tangan Elara dengan penuh kelembutan. "Aku juga merasa begitu, Elara. Sejak hari pertama kita bertemu, hidupku berubah menjadi lebih berarti. Aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan menemukan rumah sejati dan keluarga di dalam hutan ini."
Elara menatap William dengan penuh cinta. "Kamu adalah pilihan terbaik dalam hidupku, William. Aku percaya bahwa bersama-sama, kita bisa menjalani semua cobaan dan kebahagiaan yang hidup hadirkan."
William tersenyum lebar. "Aku tidak sabar untuk melihat wajah kecil dari campuran kita berdua. Aku yakin dia akan menjadi anugerah yang luar biasa bagi kita dan bagi seluruh hutan ini."
Elara tersenyum sambil mengelus perutnya yang semakin membesar. "Aku juga tak sabar, William. Aku merasa begitu beruntung bisa melihatmu bertransformasi menjadi ayah yang penuh perhatian dan kasih sayang."
Mereka duduk bersama di bawah pohon, merenungkan masa depan yang cerah dan penuh harapan. Suara burung-burung hutan yang riang membuat suasana semakin indah di sekitar mereka, sebagai saksi dari cinta dan komitmen mereka yang tak tergoyahkan satu sama lain dan terhadap hutan yang mereka cintai begitu dalam.
Setelah 9 bulan akhirnya Elara pun melahirkan, pada saat proses persalinannya elara dikelilingi oleh kilatan cahaya peri yang bersinar-sinar, merasakan dorongan lembut dari energi magis yang mendukungnya saat proses kelahiran anaknya. Cahaya berkilauan dan kehangatan magis memenuhi ruangan yang diselimuti aroma bunga dan gemerisik daun dari luar. William, menunggu di ambang pintu dengan hati yang berdebar-debar, merasakan getaran tenang dari alam sekitarnya, menandakan saat kelahiran anak mereka yang dinanti-nantikan.
Setelah bayi laki-laki mereka lahir, Elara memeluknya dengan penuh kelembutan. Mata biru kecilnya yang seperti berlian langsung mencuri perhatian, menyerupai mata William.Elara: (dengan suara lembut) William, lihatlah dia. Dia begitu indah.William: (dengan mata berkaca-kaca) Ya, Elara.Anak laki-laki mereka terlihat tenang dalam pelukan Elara, seolah-olah merasakan cinta yang tak terhingga dari orangtuanya.Elara terus memeluk bayinya dengan kelembutannya, mereka merasa terhubung lebih dalam dengan alam dan satu sama lain. Cahaya alam memasuki ruangan, seolah merayakan kelahiran anak mereka. William, dengan hati yang penuh kegembiraan, merasa getaran tenang dari alam sekitarnya, menandakan kehadiran anak yang begitu dinantikan.
Elara:(tersenyum pada bayinya) Selamat datang ke dunia, sayang. Kami akan menjaga dan melindungimu dengan sepenuh hati di hutan ini.
William:(mengelus kepala bayinya dengan lembut) Kamu adalah anugerah yang luar biasa bagi kami, anakku.