Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Roman

Elara:kisah cinta di hutan ajaib

21 Juli 2024   14:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   17:15 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar pinterest.com/mj_schobel

Elara menatapnya dengan tatapan yang campuran antara kebijaksanaan dan belas kasih. "William," jawab Elara dengan lembut, "aku tahu bahwa di dalam hatimu, ada keinginan untuk berubah dan belajar. Itu adalah langkah pertama yang baik."

William mengangguk, matanya tak lepas dari wajah Elara yang begitu memesona di bawah cahaya rembulan. "Aku merindukan wajahmu, Elara. Setiap hari, aku berusaha untuk menjadi seseorang yang bisa kau banggakan."

Elara tersenyum lembut. "Kami semua melakukan kesalahan, William. Yang penting adalah bagaimana kita belajar darinya dan melangkah maju bersama untuk melindungi hutan ini."

William mengambil napas dalam-dalam. "Aku ingin membantu, Elara. Aku ingin belajar darimu, menjadi bagian dari upaya menjaga hutan ini dengan baik."

Elara menjangkau tangannya ke arah William dengan ramah. "Kami akan menerima bantuanmu, William. Dan aku percaya, dengan niat yang tulus, kita dapat menciptakan masa depan yang cerah untuk hutan ini."

William tersenyum lega, merasa beban di hatinya sedikit demi sedikit terangkat.Elara menggenggam erat tangan William saat sayap putihnya mulai mengepak. Mereka terangkat ke udara, menatap pemandangan hutan ajaib yang kembali bersemi dengan kehidupan baru. Bunga-bunga warna-warni mekar di antara pepohonan yang hijau subur, menciptakan lanskap yang mempesona di bawah mereka.

"Mata air itu," kata Elara sambil menunjuk ke arah air terjun yang gemerlap di kejauhan, "itu adalah tempat pertemuan pertama kita, William."

William tersenyum, terpesona oleh keindahan yang mereka saksikan bersama. "Elara, sejak saat itu, hatiku tidak pernah bisa melupakanmu. Aku merasa begitu dekat denganmu, seperti kau adalah bagian dari hatiku yang hilang."

Elara tersenyum lembut. "William, aku juga merasakan hal yang sama. Kau telah membuktikan niat baikmu, dan aku tahu kau telah berubah."Mereka berdua terus terbang mengelilingi air terjun yang gemerlap, membicarakan tentang masa depan yang cerah di dalam hutan ajaib yang akan mereka jaga bersama.

Elara juga mengajak William berjalan-jalan melintasi hutan lebih dalam lagi yang tentu saja dipenuhi dengan keajaiban alam. Mereka berdua melangkah di antara pepohonan yang tinggi, dengan sinar matahari yang temaram menerobos melalui dedaunan hijau yang rimbun. Suara riak air sungai yang mengalir perlahan menambah suasana damai di sekitar mereka.

"Mari, William," ucap Elara dengan lembut sambil menggandeng tangan William. "Aku akan membawamu melihat keindahan yang ada di dalam hutan ini. Di sini, setiap sudut memiliki cerita dan keajaiban tersendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun