Malam hari.
- ada masalah apa?
Ada miscall dari B. Dan A tidak menjawab. Ternyata keyboard HP B terpencet sendiri dari balik bantal, lalu memanggil A.
- siapa subjek dan objeknya?
A adalah sahabat B. B orangnya pendiam dan kaku dalam berkata-kata. A orangnya perhatian dan sangat peduli.Â
Maka yang terjadi adalah konteksnya B tidak sengaja menelepon A karena keyboard HP-nya kepencet. Namun bahasa yang digunakan B adalah "tertekan" bukan "kepencet" sehingga A menganggap bahwa B sedang ada masalah hidup yang membuatnya tertekan dan tidak mau diceritakan.
Intinya kita tidak bisa menilai sesuatu hanya dari luarnya saja. Tidak boleh langsung menyimpulkan hanya dari teks percakapan tanpa konteks dan asumsi terkaitnya. Apalagi bagi kita yang tidak terlibat langsung di percakapan tersebut.Â
Yang terlibat langsung saja bisa gagal paham, jika tidak mengetahui konteksnya. Apalagi kita sebagai netizen?Â
Hikmahnya:
Jadilah netizen yang bijak agar tidak langsung menyimpulkan suatu kejadian hanya berdasarkan teks percakapannya saja.
Biasakan untuk memahami asumsi dan konteks sebelum kita menilai sesuatu agar kita tidak salah paham dan tidak salah menganalisis.