B: "Maaf A, tertekan tadi."
A: "Kamu gapapa B? Ada masalah apa? Sini cerita."
B: "Gapapa A, hanya tertekan saja."
A: "Jangan dipendam sendirian, B."
B: "Apanya yang dipendam?"
A: "Masalahmu. Kamu bilang lagi tertekan, kan?"
Yang kita lihat hanya permukaan. Hanya yang ditampilkan bahwa si A menganggap si B sedang ada masalah namun tidak jadi cerita. Apakah itu kebenarannya? Belum tentu.Â
Jika dalam teks percakapan di atas kita tambahkan asumsi seperti:
- di mana kejadian itu terjadi?Â
A sedang di luar tidak sempat pegang HP sehingga slow respon. Sedangkan B sedang tidur di rumah HP-nya berada di bawah bantal.
- kapan waktu kejadiannya?