Dalam pejalanna, tak biasanya saya membawa uang pas, untuk bensin. Tapi kali itu tanpa berpikir panjang, sebelum berangkat saya tidak membawa uang lebih dari sekadar  cukup untuk membeli bensin eceran.
"Ustadz bawa duit pas-pasan, takutnyo duit ndak cukup untuk service," jawab saya yang sudah tentu membuat Azriel juga gelisah. Tapi Azriel masih mendesak saya.
"Kita tanyo dulu ke bengkel, apo yang rusak, gek baru tahu barapo biayanyo," jawab Azriel memberi alternatif. Jawaban itu kemudian saya iyakan.
Azriel kemudian menuntun sepeda motor yang rusak. Sementara saya sudah lebih dulu melangkah menuju lokasi bengkel. Hanya sekitar 50 meter, kami sudah sampai di bengkel.
Alhamdulillah, biaya tak sampai 50 ribu. Biaya ganti busi, hanya Rp 17 ribu. Kali itu saya upah pemasangannya Rp 3 ribu. Praktis dengan mengeluarkan uang Rp. 20 ribu, motor sudah berjalan kembali dan menuju ke Bukit Lama.
Kemacetan sepeda motor ini bukan kali pertama. Sebab saat kami berangkat, sepeda motor yang kami kendarai sudah mulai menunjukkan tidak beresannya. Selain gasnya memang gagak ngadat, saya juga gelisah ketika terasa ada sesatu yang menganggu dalam suara mesin.
Kata para orang bijak, apa yang kau pikirkan, itulah yang akan terajadi. Saat itu saya khawatir sepeda motor akan mogok. Dan ke-kahawatiran saya terbukti.
Ketika kami baru meluncur sekitar 3 kilo meter di jalan Soekarno Hatta, menuju Ponpes Kiai Marogan Talang Betutu, tiba-tiba sepeda motor itu hilang gas. Saya terpikir, bensin yang habis.
Beberapa detik, Kali itu saya ada perasaan kesal pada santri, yang menggunakan sepeda motor sebelumnya. Â Saya pikir, mengapa santri tidak memberi tahu kalau bensinnya habis. Kan bisa minta duit untuk beli bensin.
"Idak ustadz, kemarin kami isi 10 ribu," celetuk Azril meyakinkan saya, kalau persoalan macetnya sepeda motor bukan karena habis bensin, tetapi ada penyebab lain. Untuk membuktikan, Azriel kemudian membuka penutup bensin. Begitu diguncang, memang masih banyak. Berarti masalah tidak pada bensinnya.
Tanpa sadar, kali itu kami sedang dipaksa Allah Swt untuk bersedekah Rp. 10 ribu kepada penjual bensin. Padahal, kalau melihat penyebab macetnya sepeda motor, tidak ada hubungannya dengan bensin.