Sebab, saat itu Allah Swt sebenarnya sedang merencanakan sesuatu yang lebih indah dari sekadar kemacetan dan kerusakan sepeda motor atau mobil.
Allah kali itu, sedang menunda perjalanan kita, karena Allah sedang ingin mengundarkan, dan menyelamatkan kita dari kemungkinan kecelakaan, atau hambatan yang lebih besar yang akan menimpa kita.
Kalau Allah dalam setiap detak napas selalu menebar kasih dan sayangnya kepada kita, dan menghindarkan kita dari keburukan yang lebih fatal, haruskah kita membalas kecintaan Allah itu dengan kekesalan dan kemarahan?
Pondok Pesantren Rumah Tahfidz Rahmat - Palembang, 19 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H