Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
ITEM
PPL 1
PPL 2
Lokasi
Kabupaten Sambas, Provinsi
Kalimantan Barat
Kabupaten Sambas, Provinsi
Kalimantan Barat
Lingkup Pendidikan
SDN 11 Seburing
SDN 11 Seburing
Tujuan yang ingin dicapai
Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pembelajaran pendidikan Pancasila dengan model PBL
Meningkatkan optimalisasi guru dalam       memilih       model pembelajaran yang inovatif dan kontekstual melalui pembelajaran pedidikan Pancasila dengan model PBL
Penulis
Iman Wahyuddin, S.Pd.SD
 Iman Wahyuddin, S.Pd.SD
Tanggal
11 Desember 2023
 22 Januari 2024
Situasi: Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah motivasi belajar siswa yang rendah bisa dilihat dari indikator berikut:
Peserta didik kurang teliti dalam belajar dan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
Peserta didik sering malas dan mengantuk dalam proses pembelajaran di kelas
Peserta didik sering terlambat masuk kelas saat pembelajaran telah dimulai
Ada peserta didik yang mengobrol saat guru menerangkan di depan kelas
Ada peserta didik yang mengerjakan tugas mapel lain saat guru mengajar
Â
Praktik baik ini sangat penting untuk dibagikan agar terjadi perubahan motivasi belajar siswa secara khusus dan terjadinya perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran secara umum, sehingga diharapkan terjadinya indikator berikut:
Kegiatan   belajar   peserta didik semakin meningkat
Peserta didik semakin teliti  dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
Peserta didik semakin ulet dalam menghadapi berbagai kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran
Mulai tumbuhnya motivasi dan semangat internal dari dalam diri peserta didik itu sendiri secara mandiri
Peserta didik mulai resisten/ kebal dan mulai dapat mengatasi                terhadap gangguan-gangguan belajar dari luar diri siswa
Mulai tumbuh dan berkembangnya kemampuan intelegensia serta daya berfikir kritis peserta didik setelah melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang mengasah rasa ingin tahunya
Â
Saya sebagai guru sangat memiliki peran dan tanggung jawab terhadap keberlangsungan dan keberhasilan praktik baik ini karena sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) menuju pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah penguatan peran guru sebagai motivator. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa secara optimal dengan cara menciptakan kreatifitas dalam pembelajaran yang efektif dan inovatif. Adapun peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik dapat dirangkum sebagai berikut:
Menjadikan   siswa   aktif dalam kegiatan belajar mengajar
Menciptakan suasana kelas yang kondusif
Menciptakan                 metode pembelajaran yang bervariasi
Memberikan penghargaan dan penguatan yang positif
Menciptakan aktivitas yang melibatkan siswa di dalam kelas
Meningkatkan prestasi dan mutu belajar siswa menjadi lebih baik
Selesai meakukan PPL 1 yang tujuan utamanya meningkatkan motivasi belajar siswa, maka mulai kelihatan siswa meningkat motivasi belajarnya. Hal ini tentu tidak lepas dari model pembelajarannya yang digunakan, yaitu termasuk model pembelajaran inovatif PBL. Oleh karena itu, pada PPL 2 ini, selain tujuan umum yang jelas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, praktik ini juga bertujuan meningkatkan optimalisasi guru dalam memilih model pembelajaran yang inovatif dan kontekstual, sehingga guru semakin terbiasa mengajar menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan selanjutnya guru bisa menjadi lebih mudah dan optimal dalam memilih pembelajaran inovatif yang cocok untuk suatu materi tertentu.
Â
Hal ini disebabkan sebelum kegiatan PPL ini dimulai, dahulu guru sering menggunakan pembelajaran yang monoton saja, yaitu menerangkan materi, rumus, dan kerjakan soal, tanpa ada sintaks yang menjadi koridornya, sehingga selain terkesan sekedar melepas tanggung jawab ngajar, hasil belajarnya pun menjadi
tidak optimal dan motivasi belajar siswa pun menjadi menurun. Inilah yang menjadi permasalahan awalnya. Sehingga tidak heran, ketika praktik PPL 1 dilaksanakan, antusiasme siswa sudah kelihatan meningkat. Tentu guru mulai berfikir, bagaimana jadinya jika setiap pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang inovatif seperti ini, tentu hasilnya akan lebih baik lagi.
Â
Alhamdulillah semenjak kegiatan dan praktik PPG ini, guru telah mulai belajar banyak tentang jenis, teknis dan implementasi dari model-model pembelajaran yang inovatif. Tentu kebermanfaatan PPG ini menjadi sebagai upgrading bagi kami para guru yang telah lama hanya berkutat menggunakan pembelajaran yang seremonial saja. Guru merasa peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan pembelajaran yang profesional ini menjadi sebuah keharusan di masa depan, mengingat tantangan dan tanggungjawab generasi ke depan semakin besar, oleh karena itu dibutuhkan cara dan model pembelajaran yang mampu mengakomodir kemampuan 4C, yaitu Critical Thinking (daya berfikir kritis), Communication (cara berkomunikasi yang efektif), Collaboration (bagaimana berkolaborasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak) serta Content (Apapun yang menjadi gerak siswa didasarkan pada konten/ilmu dan skill, bukan hanya omong doang). Sehingga guru merasa pengalaman praktik baik ini perlu dibagikan kepada khalayak ramai agar dapat menjadi motivasi, pembelajaran dan tentu bahan koreksi untuk perbaikan ke depannya.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?
Siapa saja yang terlibat,
Adapun beberapa tantangan yang dihadapi guru dalam mencapai tujuan meningkatkan motivasi belajar siswa adalah:
Siswa yang sangat beragam dan heterogen, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan motivasinya
Siswa masih canggung saat mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi di depan kelas, namun mungkin disinilah mereka belajar berkomunikasi                    dan berkolaborasi dengan sesama
Siswa masih perlu diarahkan dan dibimbing dalam melakukan kegiatan diskusi meskipun urutan langkahnya telah jelas tertuang di dalam LKPD
Â
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah:
Guru itu sendiri sebagai subjek utama yang melakukan praktik
Siswa yang menjadi sampel dalam proses pembelajaran
Teman sejawat yang merupakan guru yang membantu   mengobservasi pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru sekaligus memberikan masukan dan sarannya
Videografer yang mengambil video pada proses praktik pembelajaran
Kepala Sekolah yang telah memberikan izin, masukan dan saran pada praktik pembelajaran yang dilakukan
Adapun tantangan yang dihadapi guru pada praktik PPL ke 2 ini tidak begitu besar lagi dibanding pada PPL 1, karena siswa telah mengalami penyesuaian belajar menggunakan model pembelajaran inovatif. Adapun beberapa tantangan yang dialami guru adalah:
Pembimbingan                  secara individu dan kelompok masih tetap harus dilakukan kepada siswa, sehingga peran guru dalam membimbing dirasa masih sangat perlu dilakukan
Penguatan kepada siswa masih terus harus dilakukan, selain untuk mengurangi kecanggungan siswa, juga sebagai penguat umpan balik dari guru yang dapat mengukir ingatan yang lebih kuat terhadap materi yang diajarkan
Penggunaan audio pada video PPL 1 belum maksimal
Kurangnya penguatan yang diberikan oleh guru baik verbal maupun non verbal pada PPL 1
Â
Adapun pihak-pihak yang terlibat pada pelaksanaan praktik ke 2 ini sama dengan pada praktik ke 1
Aksi :
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Adapun langkah-langkah dan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan      dalam      praktik pembelajaran sebagai berikut:
Menyamakan pengetahuan awal siswa dengan memberikan     informasi- informasi teknis dan materi- materi pendahuluan.
Guru sering dan selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam kelompok dalam pelaksanaan diskusi   agar    tujuan
diskusi   bisa   terlaksanadan efisiensi waktu. Prosesnya guru selalu berkeliling dari kelompok ke kelompok, mengecek dan membimbing jika ada kesalahan dan menjawab pertanyaan siswa yang tidak mereka mengerti.
Â
Adapun sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan strategi ini adalah:
Siswa sampel
Modul Ajar, Bahan ajar, LKPD, media Video pembelajaran, instrumen evaluasi dan link- link belajar online
Sarana Laptop yang dimiliki sekolah
Infocus, Speaker, Kabel penghubung
Peralatan disksi dari Lab sekolah
Spidol, pena, penggaris, papan whiteboard
Ruang kelas
Adapun langkah-langkah dan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan      dalam             praktik pembelajaran PPL ke 2 hampir sama dengan PPL ke 1, hanya saja pada PPL ke 2 tidak menggunakan komputer.
Â
Guru juga selalu berusaha memberi penguatan secara verbal (ucapan) kepada kelompok yang tampil, agar anggota kelompok tidak begitu grogi. Prosesnya dengan memberikan kalimat penguatan seperti: "Ya benar", "Oke lanjutkan", "mari kita beri applause..", dan lain-lain.
Â
Adapun sumber daya yang digunakan pada PPL 2 ini sama dengan PPL 1
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Adapun dampak yang terlihat dari Aksi yang dilakukan pada PPL 1 adalah sebagai berikut:
Kemampuan berfikir kritis peserta didik mulai berkembang
Keterampilan peserta didik mulai berkembang.
Peserta didik mulai menunjukkan     kemajuan
dalam          melakukan komunikasi  dan  kolaborasi
saat  melakukan  disksi,
presentasi dan diskusi
5. Peserta didik mulai belajar mengkomunikasikan sesuatu harus berdasarkan konten dan knowledge, bukan berdasarkan pendapat pribadi saja
Â
Berdasarkan langkah-langkah / sintaks pembelajaran PBL yang dilakukan, terlihat bahwa telah menunjukkan arah yang positif dan efektif dalam meningkatkan motivasi belajar fisika siswa. Hal ini karena terjadi perubahan-perubahan yang dialami siswa antara sebelum dengan sesudah diterapkannya pembelajaran PBL.
Adapun dampak yang terlihat dari Aksi yang dilakukan pada PPL 2 adalah sebagai berikut:
Keterampilan proses sains dan kemampuan berfikir kritis      siswa          telah berkembang
Peserta didik mulai terbiasa berkomunikasi                    dan
berkolaborasi       dalam
kelompok          dalam
memecahkan                   suatu permasalahan
Â
Adapun faktor yang menunjang keberhasilan     praktik      aksi pembelajaran adalah:
Persiapan               perangkat pembelajaran yang disusun secara terukur dan terstruktur melalui proses PPG
Komunikasi yang baik antara guru, siswa, teman sejawat
dan semua stakeholder yangberperan
Kesiapan siswa untuk turut membantu dan berpartisipasi pada praktik yang dilakukan meskipun waktu libur sekolah
Adanya videografer yang selalu siap membantu dan memahami apa yang harus dilakukan                  untuk menghasilkan video yang baik dan tepat waktu dalam pengumpulan
Teman staf TU dibelakang layar yang selalu stand by menyiapkan ruangan ketika digunakan
Cuaca yang baik dan tidak terjadinya pemadaman listrik
Â
Adapun faktor yang menjadi penghambat keberhasilan praktik diantaranya:
Masih ada siswa yang belum membaca dan mempelajari secara mandiri bahan ajar yang telah diberikan
Siswa datang tidak bersamaan, bahkan terlambat lama, sehingga guru harus menunggu terlebih dahulu
Adanya kesalahan teknis dalam pengambilan video, sehingga ada praktik yang harus diulang kembali karena belum sesuai dengan harapan
Â
Adapun pembelajaran yang bisa diambil dari rangkaian praktik aksi pembelajaran ini adalah:
Rencana Tindak Lanjut
Â
Berdasarkan hasil refleksi LK 3.1 serta saran dan masukan dari Dosen Pembimbing, guru pamong dan rekan-rekan peserta PPG, Rencana Tindak Lanjut setelah kegiatan ini saya jabarkan dalam tabel berikut:
No
Rencana Tindak
Lanjut (RTL)
Waktu
Tempat
Pihak yang
terlibat
1
Akan tetap membuat rancangan      perangkat
pembelajaran berupa RPP model pembelajaran inovatif yang memuat sintaks           model pembelajaran, LKPD, Bahan Ajar, Media Pembelajaran        dan
instrument evaluasi.
Bulan Februari  2024
SDN 11 Seburing
Kepala Sekolah, Teman sejawat, saya sendiri, dan siswa
2
Membagikan pengalaman     selama
melaksanakan       aksi kepada teman sejawat di madrasah yang mungkin dapat menginspirasi mereka dalam mengajar
dan  agar  memperoleh kritik   serta   masukan yang       membangun
berupa         kegiatan
Deseminasi    Model Pembelajaran Inovatif
Bulan  Maret  2024
SDN 11 Seburing
Kepala Sekolah dan semua guru
3
Melakukan Refleksi secara berkelanjutan, baik dalam hal Refleksi RPP, LKPD, Bahan
Ajar,   Media   maupun instrumen      evaluasi, untuk       mengetahui kelebihan             dan kekurangan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Setiap        akhir semester
SDN 11 Seburing
Kepala Sekolah, Teman sejawat, saya sendiri, dan siswa
4
Berupaya melakukan pembelajaran       yang menggunakan teknologi informasi                          dan
komunikasi        serta
penggunaan     aplikasi
pembelajaran virtual untuk       menunjang aktivitas belajar peserta didik yang terintegrasi dengan TPACK.
Setiap bulan
SDN 11 Seburing
Kepala Sekolah, Teman sejawat, saya sendiri, dan siswa
5
Melakukan       evaluasi
berdsarkan instrumen evaluasi yang telah disusun                dengan
melibatkan soal-soal berbasis HOTS.
Setiap bulan
SDN 11 Seburing
Kepala Sekolah, Teman sejawat, saya sendiri, dan siswa
6
Selalu          mencari kreativitas baru dari berbagai sumber dalam rangka       pemberian Penguatan dan upaya meningkatkan motivasi belajar   peserta   didik
seperti penggunaan yel-
Setiap bulan
SDN 11 Seburing
Kepala Sekolah, Teman sejawat, saya sendiri, dan siswa
yel, ice breaking atau sejenisnya.
7
Mencari       referensi tentang model-model pembelajaran lain yang relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan perkembangan zaman.
Setiap bulan
SDN 11 Seburing
Kepala Sekolah, Teman sejawat, saya sendiri, dan siswa
8
Berkoordinasi dengan kepala madrasah dan teman sejawat serta meminta masukan dalam pembuatan rancangan pembelajaran sebelum
melaksanakannya
Sebelum   semester baru dimulai
SDN 11 Seburing
Kepala Sekolah, Teman sejawat, saya sendiri, dan siswa
9
Membagikan di blog pribadi atau di forum media sosial tentang kegiatan dan setiap praktik           baik
pembelajaran yang saya lakukan dalam rangka memberikan informasi dan ilmu serta mendapatkan umpan balik berupa saran dan masukan dari khalayak komunitas   pendidikan
yang lain
Setiap bulan
SDN 11 Seburing
Sahabat komunitas, saya sendiri, dan siswa
Â
Berikut ini saya lampirkan link video pengenalan Sekolah tempat saya mengajar dan link video kegiatan PPL 1 dan 2 yang telah saya lakukan:
Link Video PPL 1 Siklus 1
Â
https://youtu.be/weFsvXdLqlQ?si=5udLYuOI-7xDfOL3
Link Video PPL 2 Siklus 1
Â
https://youtu.be/RIvpeYjf3TE?si=I0s7TpBeeYC-VXuc
Link Video PPL 1 Siklus 2
https://drive.google.com/file/d/1KlU9BNPAPYnJb1YK61YD8CjbbNphLUUd/view?usp=drivesdk      Â
Link Video PPL 2 Siklus 2
Â
https://drive.google.com/file/d/1Fc4T0eu1SHL_jrh0dtYnxqLH1C2BxIjU/view?usp=drivesdk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H