Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersungut-sungut dan Kemenangan Paskah

18 April 2022   16:30 Diperbarui: 18 April 2022   16:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iya, ketimpangan sosial sudah terbiarkan mengerikan! Ah, seharusnya tidak begitu! Ah, harusnya begini! Dan masih banyak lagi aku berpendapat  atas berita di media sosial yang sesungguhnya  aku tidak tahu kebenarannya.

Lama-lama penat juga. Sebelum benar-benar ngantuk, aku buka kaleng kecil di ujung meja. Kaleng itu berisi uang senilai makan dua kali sehari yang tak kumakan. Jadi, karena aku puasa dan makan hanya sekali makan maka ada dua kali makan yang tersisihkan. 

Dua kali makan yang kusisihkan itu dalam wujud uang aku simpan di dalam kaleng. Rencanaku di akhir puasa ketika memasuki hari Paskah, uang yang terkumpul itu akan kubagikan kepada anak-anak jalanan.

Belum sempat aku menghitung uang itu ketika kudengar pintu diketuk. Segera kuletkkan kembali kaleng kebanggaan. Aku beranjak keluar kamar menuju ruang keluarga.

"Kakek," kataku menemui kakek.

Kakek terkekeh sejenak kemudian duduk di sebelahku.

"Sedang apa kamu?" tanyanya.

"Em, mau menghitung uang, Kek." Aku menjawab dengan mantap.

"Uang apa?" Kakek bertanya lagi.

Setelah kujelaskan, Kakek mengangkat ibu jarinya sambil mengangguk-anggukan kepala. Sejurus kemudian Kakek bertanya tentang puasaku.

"Target puasamu bagaimana?" Pertanyaan yang teramat tajam bagiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun