Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bersungut-sungut dan Kemenangan Paskah

18 April 2022   16:30 Diperbarui: 18 April 2022   16:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku blingsatan tak mampu menjawab. Kalau tentang pantang makan minum, aku mampu melakukannya. Namun, untuk pantang tidak bersungut-sunggut aku sungguh gagal. Sepanjang hari ini saja aku berkali-kali jatuh. Aku belum berkemenangan mengendalikan hati. Aku belum sempurna memagut sungut-sungut. Mulutku masih tak terkendali menyuarakan kata-kata membenci. Sungguh, untuk memasuki paskah ini aku seperti tak berani. Aku terdiam.  

Sementara mataku berkaca-kaca, kulihat jelas bagaimana Yesus dicambuk,  diumpat, diludahi, dicaci, dihina, disumpahi  dan Yesus tak sedikitpun bereaksi bersungut-sungut. Alih-alih bersungut, Yesus jutru mengucapkan kalimat, "Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat!"

Dan, kurasakan tangan Kakek berulang-ulang kepalaku yang menunduk malu di pangkuan orang tua itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun