Mohon tunggu...
Ilham Pasawa
Ilham Pasawa Mohon Tunggu... Novelis - ~Pecandu Kopi~

Manusia yang ingin memanusiakan dan dimanusiakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kaktus dan Selendang Ibu

15 Maret 2021   17:48 Diperbarui: 15 Maret 2021   17:48 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh rokok bapak. Bapak siapa? Bapakku itu tidak merokok. Dan kamu tahu itu." Bentakku lagi. 

Wajahnya memerah. Dan matanya mulai berkaca-kaca. 

Aku tak peduli. Terus kuhujamkan dia dengan pertanyaan. Tangan ini sudah gatal saja ingin bergerak. Kutahan semampuku.

Ia tak juga mau menjawab. Aku sudah tak tahan. Kulesatkan saja satu tamparan ke wajahnya.

"Kurang ajar kamu ya. Main kamu dengan laki-laki lain?" 

"Bukan begitu bang, bukan...." Ujarnya terbata-bata, menangis ia.

"Apa?"

"Cuma teman bang, teman..."

"Teman apa? Mana ada teman masuk ke kamar? Teman wanita? Ada wanita merokok kretek?" Tegasku.

Dia jatuh tersipuh, berharap dikasihani.

Tak peduli aku. Aku sudah kelewat marah malam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun