Mohon tunggu...
Ilham Pasawa
Ilham Pasawa Mohon Tunggu... Novelis - ~Pecandu Kopi~

Manusia yang ingin memanusiakan dan dimanusiakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kaktus dan Selendang Ibu

15 Maret 2021   17:48 Diperbarui: 15 Maret 2021   17:48 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan bohong!" Bentakku keras.

Dia terus menggeleng.

Lama-lama aku naik pitam. Hampir saja tanganku melesat meninju wajahnya. Untung saja aku segera sadar. Dan menahan itu.

"Apa yang kau lakukan pada ibuku?" Tanyaku lagi.

"Aku tidak berbuat apa-apa bang." Ujarnya terbata-bata.

Aku masih tak percaya. Terus kutanyai ia. Kupaksa ia menjawab.

Aku mendengar ibu menangis di ujung sana. Tak mungkin jika tak ada apa-apa.

Disaat tegang seperti itu, mataku malah berfokus pada asbak di samping tempat tidur. Itu apa? Itu bukan rokok yang biasa kuhisap.

"Kamu merokok?" Tanyaku pada si Sumi. Rasa curigaku makin menjadi. Ini pasti ada apa-apanya.

"Itu bapak tadi yang merokok" jawabnya. Aku tau dia berbohong.

Sejak muda ayahku itu sudah tak merokok karena sakit paru-parunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun