(kalau barang tidak sesuai)
Faktur :
Diskon 1 % = harga - (1% x harga)
Membuat kartu stok nya ditulis jumlah barang masuk
Harga jual = HNA + Pajak Pertambahan Nilai (HNA x PPN 11%) + Profit Margin dari (HNA+PPN)
Margin Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat Tradisional = 15 %
Margin Obat Keras = 20 %
Margin Obat Narkotika dan Psikotropika = 25 %
Harga jual satuan = total harga : jumlah per box ada brapa barang
4. Pemusnahan
Dilihat obat apa yang ED nanti di kartu stok di nol kan untuk yang ED
1. Menghitung EOI dan ITOR
Selain data hasil stok opname diatas, apoteker juga melakukan analisa pengelolaan persediaan untuk mengetahui efisiensi pengendalian perbekalan kefarmasian. Data yang didapatkan per 31 Desember 2023 adalah sebagai berikut : persediaan di tanggal 01 Januari 2023 senilai Rp.110.000.000, nilai persediaan di akhir Desember 2023 senilai Rp. 95.000.000 dan diketahui total pembelian selama tahun 2023 naik 25% dari tahun 2022 yang bernilai Rp. 400.000.000. Selain data tersebut, apoteker juga menganalisa efisiensi interval pemesanan dengan data berikut : jumlah pemakaian selama tahun 2023 adalah sebanyak 150.000 tablet dengan harga beli sebesar Rp. 5.000/tablet. Biaya per pemesanan sebesar Rp. 25.000 dengan biaya penyimpanan sebesar 20% dari harga beli obat dan dalam 1 bulan dianggap sama sejumlah 30 hari.
a. EOI