Mohon tunggu...
Ila Heti
Ila Heti Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nyi Penggani

25 Oktober 2012   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:24 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Eh Rin..aku jadi penasaran ma siapa tadi.."

"Siapa..siapa,"

"Makudnya namanya,tadi khan anak laki-laki itu tadi mengatakan nama orang yang meninggal ini to?"

"Iya..napa.."

"Namanya siapa tadi.."

"Nyi Penggani..orang-orang biasa memanggilnya Nyi Peng aja.."

"Bentar ,..siapa Nyi Peng.."

"Ya,napa.."

"Gini Rin..waktu pertama kita masuk desa ini di depan makam itu,dari kejauhan aku melihat seorang waita cantik memekai kebaya lengkap dengan kain batik di selempangkan i pundak dan memakai rocean melati di sanggulnya

"Trus.."

"Trus aku betemu lagi ketika sampai di rumah nenek,tepatnya di tengah pintu ruang tamu dan yang ketiga ketika malam itu kita ngobrol di kamar aku melihat wanita itu melintas dari arah kamar mandi kamarmu dan hilang sampai di pintu kamar.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun