Ibu masuk kamarku dan menyodorkan sebuah bungkusan kecil. "Tadi ada mang Anton nanyain kamu dan titip ini, katanya dari keponakannya yang tinggal di Bandung."
"Oh, iya Bu terimakasih."
Setelah ibu keluar aku menutup pintu kembali dan membuka bungkusan itu, ternyata isinya sebuh kaset lagu-lagu Pop Malaysia. Di bagian sampulnya ada tulisan 'Semoga kakak suka', 'Salam dari Allena Oktaviani'. Melihat nama yang ditulis pada sampul kaset, aku baru ingat. Seminggu yang lalu ia cerita kalau mau pergi ke Bandung. Allena adalah teman yang kenal setahun yang lalu, waktu itu masih SMP kelas tiga. Usaha keluarganya di luar kota sedang sepi, kemudian ia bersama orangtuanya pindah ke kampung dan tinggal di rumah kakeknya. Namanya anak baru pindahan belum banyak yang kenal. Kebetulan rumahku tidak terlalu jauh dari rumah kakeknya, kami pun sering bertemu dan akhirnya jadi berteman. Ia sering minta dibantu untuk mengerjakan tugas dari sekolahnya. Setelah lulus SMP, Allena tidak melanjutkan ke SMA, ia lebih memilih ikut berjualan di warung nasi bersama pamannya. Pikiranku menebak-nebak, amplop coklat yang tadi kuterima di sekolah sepertinya surat dari Allena, karena pada alamatnya ada tulisan Bandung-Jawa Barat. Dengan rasa penasaran, aku mengeluarkan isi tas yang tadi kehujanan. Amplop coklat yang diselipkan dilembaran buku tampak basah dibagian pinggirnya. Perasaanku sedikit deg-degan ketika membuka amplop itu, karena ini pertama kalinya mendapatkan surat. Aku mengeluarkan kertas warna biru langit yang tercium sangat harum dan masih terlipat rapi. Dengan perlahan aku membacanya kata demi kata.
Teruntuk: Kakak Seorang
Di Villa Kesunyian
Salam Kangen
Assalamualaikum wr. wb.
Bandung dulu baru Jakarta, Senyum dulu baru dibaca.
Kak...mohon maaf sebelumnya jika kehadiran tulisan yang tak berguna ini menggaggu aktivitas kakak. O..iya lupa apa kabar kak, semoga kakak baik-baik saja. Aku juga disini tak kurang suatu apapun. Kak aku titip kaset sama mang Anton, jangan dibuang ya buat kenang-kenangan, dan semoga kakak suka.
Kak...waktu aku menulis surat ini, disini hujan gerimis. Entah mengapa aku tiba-tiba ingat sama kakak, dan aku beranikan diri untuk menulis surat ini. Kak...selama ini kita sudah berteman cukup lama, kakak selalu perhatian sama aku. Kalau boleh jujur aku suka sama kakak lebih dari seorang teman, menurutku kakak baik sekali dan selalu menyempatkan waktu buatku. Kakak selalu membantuku ketika ada tugas sekolah, dan cuma kakak yang mau berbagi cerita denganku. Terimakasih ya kak sudah mengisi hari-hariku dengan senyum keceriaan.
Kak...sudah malam, udah dulu ya, besok aku harus bangun pagi-pagi membantu paman jualan. Mohon maaf sekali lagi bila ucapanku tidak berkenan di hati kakak, terimakasih sudah mau membaca tulisanku ini.